Nakita.id – Banyak yang belum tahu, berikut ini dampak olahraga berlebihan bagi tubuh.
Dampak olahraga berlebihan bagi tubuh tidak bisa dianggap sepele.
Jika Moms terus menerus membiarkannya, dampak olahraga berlebihan bagi tubuh pun bisa membahayakan kesehatan.
Moms pasti pernah mendengar ungkapan, ‘Sesuatu yang berlebihan tidak baik’.
Ya, hal itu juga berlaku bagi kegiatan seperti olahraga, Moms.
Seperti kita tahu, berolahraga secara rutin dapat memberi banyak manfaat untuk tubuh.
Mulai dari menormalkan kadar kolesterol di dalam tubuh, membakar kalori di dalam tubuh, menyehatkan jantung, mencegah terjadinya obesitas, hingga mengurangi stres.
Untuk merasakan manfaat tersebut, Moms perlu berolahraga secara rutin setidaknya 30 menit sehari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu.
Namun, berolahraga secara rutin berbeda dengan melakukannya secara berlebihan, Moms.
Alih-alih memeroleh manfaat, kesehatan Moms justru bisa terganggu.
Wah, apa saja bahayanya, ya?
Baca Juga: Tak Perlu Olahraga, Ini Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan Sampai 5 Kilogram dalam 1 Minggu
Melansir laman mdlinx.com (19/3/2020), The American Heart Association (AHA) menyebutkan bahwa olahraga berlebihan dapat menyebabkan terjadinya Physical Burnout atau Overtraining Syndrome (OTS).
OTS sendiri adalah respon yang salah untuk melakukan olahraga dan tidak pernah diimbangi dengan istirahat.
Penyakit seperti ini biasanya terjangkit pada orang-orang yang memiliki tingkatan stres yang tinggi.
Selain itu, orang yang sering melakukan olahraga berlebihan akan merasa bersalah apabila tidak berolahraga.
Bahkan, orang tersebut akan melakukan olahraga walaupun dalam keadaan sakit atau cedera.
OTS dapat mengakibatkan beberapa penyakit yang malah semakin memperburuk kesehatan.
Adapun dampak buruk olahraga berlebihan bagi kesehatan tubuh diantaranya:
Berolahraga berlebihan memiliki efek negatif pada hormon manusia yang memiliki fungsi terkait pikiran, yaitu cortisol dan epinephrine.
Apabila hormon tersebut tidak seimbang, maka dapat menyebabkan emosi yang tidak stabil, masalah pada konsentrasi, mudah emosi, depresi, dan sulit untuk tidur.
Ketidakseimbangan hormon juga berimplikasi kepada perasaan lapar dan kenyang pada tubuh.
Walaupun meningkatkan porsi olahraga, akan menaikkan perasaan lapar.
Baca Juga: Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Kaki Bengkak Selama Kehamilan
Namun, apabila olahraga berlebihan, perasaan tersebut akan sebaliknya.
Konsekuensinya berat badan akan menurun drastis dan menjadi permasalahan serius kepada orang yang memang suka untuk berlebihan dalam olahraga.
Sindrom rhabdomyolysis adalah sindrom atau kumpulan gejala yang disebabkan oleh kerusakan dan kematian jaringan otot rangka.
Penyebabnya biasanya disebabkan oleh cedera berat, tekanan pada otot dalam jangka waktu lama, cedera akibat sengatan listrik, dan racun pada gigitan binatang.
Namun, beberapa ahli mengemukakan bahwa OTS juga dapat menaikan resiko terjadinya rhabdomyolysis pada tubuh.
Olahraga berlebihan juga dapat mengganggu metabolisme dalam tubuh.
Selain itu, dapat pula berpengaruh kepada hormon testosteron pada laki-laki, anemia, dan berkurangnya kepadatan tulang.
Berolahraga berlebihan juga membuat imun akan semakin buruk, sehingga semakin sulit untuk mematikan infeksi seperti infeksi saluran pernafasan.
Olahrga berlebihan dapat memperburuk organ jantung dan paru-paru.
Orang yang memiliki sindrom OTS akan berolahraga berlebih dan menyebabkan detak jantung naik dengan signifikan.
Hal tersebut akan sulit untuk kembali normal dan membutuhkan waktu yang lama untuk beristirahat.
Baca Juga: 5 Gerakan Olahraga Agar Cepat Pembukaan dan Persalinan Lancar
Olahraga berlebihan juga akan mengurangi performa dalam tubuh.
Seperti menurunnya kelincahan, reaksi terhadap sesuatu menurun, menurunkan kecepatan berlari, dan menurunkan pula kekuatan tubuh.
Selain itu, olahraga berlebihan juga bisa mempengaruhi terhadap motivasi seseorang untuk melakukan hal lain.
Kelelahan akan terjadi pada tubuh yang tidak mengalami istirahat saat olahraga.
Apabila tetap dipaksa untuk melakukan olahraga, maka tubuh akan terus membakar kalori.
Kondisi ini pun tidak boleh dianggap sepele, sebab kalori tubuh yang terus terbakar nantinya akan berakibat pada rendahnya kalori dalam tubuh.
Pemakaian otot dan sendi secara berlebihan saat olahraga akan menimbulkan cedera.
Apabila cedera tersebut masih ada hingga lebih dari dua minggu, maka perlu untuk diberikan penanganan medis.
Hal tersebut sangat sering bagi orang yang menderita sindrom OTS.
Nah, itu dia Moms dampak olahraga berlebihan bagi tubuh.
Hati-hati ya, Moms!
Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul “9 Dampak Overtraining Syndrome Bagi Tubuh Akibat Olahraga Berlebihan”.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR