Misalnya, ia mau meminjamkan mainan robot-robotannya, maka ia bisa meminjam mobil-mobilan temannya dan mereka bisa memainkannya bergantian.
Jangan paksa anak untuk berbagi kalau memang belum mau.
Pemaksaan akan membuatnya makin sulit berbagi di kemudian hari.
Anak merasa terampas haknya, sehingga besok lagi kalau ada yang meminta/meminjam barang miliknya, ia akan mati-matian mempertahankannya.
Latihan juga bisa dilakukan melalui cerita, Moms.
Pilih salah satu dongeng yang menceritakan bagaimana beruntungnya orang yang mau berbagi, yaitu temannya banyak, disukai orang, dan banyak kemudahan yang didapat.
Bila latihan berbagi di usia sebelumnya berjalan lancar, harusnya di usia ini konsep berbagi sudah bukan masalah bagi anak.
Yang harus diajarkan selanjutnya adalah menentukan skala prioritas, siapa yang harus mendapatkan uluran tangannya, seberapa banyak, dan bagaimana cara berbagi tanpa menyakiti.
Libatkan anak dalam acara berbagi yang lebih luas, seperti acara amal di panti asuhan, menolong korban bencana, dan sebagainya.
Jadikan satu hari dalam seminggu sebagai hari berbagi. Misalnya, tiap Jumat ia membagikan makanan atau mainan/pakaian yang sudah tidak digunakannya namun masih layak pakai.
Nah, itu dia Moms cara menanamkan konsep berbagi pada anak. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Wow! Moms, Inilah Manfaat Tidak Terduga Mengajari Anak Berbagi
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR