Nakita.id – Moms wajib tahu, apa saja makanan pantangan ibu hamil 9 bulan yang harus dihindari.
Selama kehamilan, tidak hanya ada perlu membatasi aktifitas tertentu tetapi juga terdapat makanan pantangan ibu hamil.
Untuk menjaga supaya kehamilan tetap sehat, maka sebaiknya perlu menghindari makanan yang menjadi pantangan ibu hamil.
Ketika berbicara mengenai makanan, hal ini memiliki peranan besar dalam mendukung kehamilan.
Saat hamil, Moms akan mengubah pola makan untuk menyediakan jenis nutrisi dan makanan yang dibutuhkan agar ibu dan janin yang sedang tumbuh tetap sehat.
Makanan tersebut mencakup makanan padat nutrisi, termasuk daging tanpa lemak dan banyak buah dan sayuran.
Namun selain ada makanan yang dibutuhkan oleh ibu hamil, ada juga makanan yang perlu dihindari.
Terutama ketika kandungan sudah semakin besar atau ketika sudah berusia 9 bulan.
Makanan tersebut juga berpotensi membawa risiko penyakit bawaan makanan atau bahaya lainnya.
Lantas apa saja makanan yang menjadi pantangan ibu hamil yang perlu dihindari?
Simak daftar makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil 9 bulan berikut ini, Moms.
Baca Juga: Sederet Pantangan Ibu Hamil Trimester Akhir yang Perlu Moms Tahu!
Ketika sedang hamil 9 bulan, tampaknya Moms harus menahan diri untuk tidak memakan makanan dengan bahan utama ikan mentah. Makanan ini termasuk sushi dan sashimi.
Ikan mentah memiliki risiko lebih tinggi mengandung bakteri, virus, dan parasit tertentu.
Meskipun makanan ini baik-baik saja dikonsumsi sebelum hamil, namun mereka bisa berbahaya bagi ibu dan janin saat hamil.
Untuk alasan yang sama, ikan atau kerang yang kurang matang juga tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang sedang hamil.
Keju lunak kemungkinan besar tidak dipasteurisasi.
Pasteurisasi adalah proses dimana makanan tertentu diperlakukan dengan panas untuk membunuh bakteri umum tertentu.
Mengkonsumsi produk yang tidak dipasteurisasi saat hamil dapat menempatkan pada risiko yang lebih tinggi listeria.
Periksa label untuk memastikannya produk tersebut dibuat dengan susu pasteurisasi supaya tetap aman.
Minum kopi mungkin sudah menjadi rutinitas sehari-sehari, tetapi mungkin mungkin perlu mengurangi kafein saat hamil.
Para peneliti mengatakan kafein dapat menyebabkan pembuluh darah di rahim menyempit, yang menurunkan suplai darah ke janin dan menghambat pertumbuhan janin.
Berapa banyak kafein yang dimiliki minuman dapat sangat bervariasi tergantung pada cara pembuatannya.
Baca Juga: Berikut 3 Alasan Pantangan Ibu Hamil Makan Nanas, Cari Tahu Disini!
Dilansir dari Cleveland Clinic, selama kehamilan sebaiknya membatasi konsumsi kafein hingga tidak lebih dari 200 miligram (mg) per hari atau sekitar dua cangkir per hari.
Selain itu ingatlah bahwa teh hitam, chamomile, dan hijau juga mengandung kafein.
Mirip dengan kopi, minuman tersebut dapat dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Meskipun kadar kafein bervariasi tergantung pada seberapa banyak yang gunakan dan cara pembuatannya.
Terlalu banyak kafein juga dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi yang dapat menyebabkan anemia.
Reaksi terhadap keracunan makanan bakteri mungkin lebih parah saat hamil. Bakteri juga dapat menginfeksi bayi dan mengancam perkembangannya.
Untuk menghindari penyakit bawaan makanan, pastikan untuk memasak sampai matang semua daging dan unggas sebelum dimakan.
Karena bakteri dapat bersembunyi jauh di dalam serat otot dan bukan hanya permukaan makanan.
Termasuk memasak kuning dan putih telur sampai matang.
Alkohol diketahui secara luas berbahaya selama kehamilan.
Untuk mencegah kelahiran prematur serta berbagai cacat lahir, penting untuk menghindari minum alkohol selama kehamilan.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR