Nakita.id – Simak pola tidur dan waktu yang ideal untuk lansia tetap sehat berikut ini, Moms.
Pola tidur setiap orang dapat bervariasi salah satunya yang membedakan adalah faktor usia.
Baik itu anak, orang dewasa, bahkan lansia sekalipun memiliki pola tidur dan waktu tidur yang ideal untuk menjaga tubuh tetap sehat.
Kebanyakan lansia yang sehat berusia 65 tahun atau lebih membutuhkan 7-8 jam tidur setiap malam untuk berisirahat yang cukup.
Namun seiring bertambahnya usia, pola tidur mungkin berubah. Perubahan ini dapat menyebabkan insomnia, atau kesulitan tidur.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Sleep Medicine Clinics, orang dewasa tua yang sehat sebenarnya cenderung tidak banyak masalah tidur.
Tetapi penyebab masalah tidur mereka disebabkan oleh banyak faktor, seperti pergeseran kadar hormon dan melatonin, perubahan ritme sirkadian mereka, perubahan pola tidur.
Penelitian menemukan bahwa durasi tidur pendek pada lansia dikaitkan dengan gangguan kognitif, gejala depresi, dan bahkan penyakit Alzheimer.
Untuk meningkatkan kualitas tidur, penting untuk mengetahui pola tidur dan waktu tidur yang ideal untuk lansia.
Menurut National Institute on Aging, lansia masih membutuhkan 7-9 jam tidur per malam seperti kebanyakan orang dewasa.
Tetapi perubahan biologis yang dialami tubuh mereka dapat membuat tidur yang cukup menjadi sulit.
Baca Juga: 5 Tips Mengatur Pola Tidur Saat Program Kehamilan, Simak Baik-baik
Durasi tidur yang singkat dikaitkan dengan jumlah beta amyloid yang lebih besar di otak.
Amyloid beta adalah protein yang berpotensi menumpuk di otak dan mengganggu aktivitas sel otak.
Ketika ini terjadi, fungsi kognitif menderita dan mulai mengalami kehilangan ingatan dan kesulitan mental yang terkait dengan penyakit seperti Alzheimer dan demensia.
Kebiasaan tidur yang baik akan menghasilkan tidur yang lebih baik.
Mengikuti jadwal tidur yang konsisten adalah salah satu hal terpenting yang dapat dillakukan untuk memastikan seseorang mendapatkan tidur yang dibutuhkan setiap malam.
Untuk lansia, harus memastikan memiliki waktu yang ditetapkan kapan harus pergi tidur setiap malam, dan kapan harus bangun setiap pagi.
Melatih tubuh untuk tidur dan bangun pada waktu-waktu ini akan membantu lebih mudah tertidur setiap malam dan bangun dengan perasaan lebih segar setiap pagi.
Tidur siang dapat membantu menyegarkan badan yang lelah sebelum waktu tidur, tetapi penting untuk tidur siang pada waktu yang tepat untuk hasil terbaik.
Beberapa manfaat tidur siang antara lain: meningkatkan kewaspadaan dan stamina, mengurangi stres, sistem kekebalan yang lebih kuat.
Waktu terbaik untuk tidur siang setiap hari adalah antara pukul 01.00 dan 03.00 setiap sore.
Ini karena kerangka waktu ini disinkronkan dengan isyarat tidur alami ritme sirkadian dan dapat menangkal kelelahan yang mungkin dirasakan setelah makan siang.
Baca Juga: Pola Tidur Anak, Cari Tahu Kebutuhan Tidur Sesuai Usia Si Kecil
Pastikan untuk tidak tidur siang terlalu lama lebih dari 90 menit.
Tidur siang terlalu lama dapat membuang ritme tidur alami dan merusak kemampuan untuk tertidur pada waktu tidur normal.
Tetap aktif adalah kunci gaya hidup sehat, terutama setelah berusia di atas 55 tahun.
Aktivitas fisik dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan otak, membantu mengelola kondisi kronis, serta membantu meningkatkan keseimbangan dan stabilitas.
Cobalah beberapa di antaranya seperti berjalan-jalan di sekitar rumah.
Jika tidak bisa tidur, tetap di tempat tidur adalah bukanlah ide yang baik.
Apabila terbangun di malam hari atau sulit tidur sama sekali, bangunlah dari tempat tidur dan lakukan sesuatu yang kecil untuk mengalihkan pikiran dari tidur sejenak.
Jika memungkinkan, berjalanlah dengan tenang di sekitar rumah. Beberapa gerakan ringan dapat membantu bersiap untuk tidur tanpa memberi terlalu banyak energi.
Penting untuk mengambil tindakan pencegahan supaya tidur tidak terganggu. Sebelum tidur setiap malam, pastikan telah melakukan hal berikut:
- kurangi bahaya di kamar tidur, jauhkan sumber cahaya, seperti lampu meja atau senter, dalam jangkauan jika perlu bangun.
- lampu malam yang diaktifkan dengan gerakan lumen rendah juga bisa menjadi alternatif yang efektif. Pastikan ponsel tidak membuat tetap atau mengganggu sebelum tidur.
Baca Juga: Pola Tidur pada Anak yang Tidak Baik Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan, Simak Penjelasannya!
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR