"Ketika itu didiagnosanya, diambil, dan dicek darahnya, hasilnya leukemia. Nah, waktu itu berada di rumah sakit (di) Lampung," lanjut Ibu Amelia bercerita.
Waktu itu, lanjutnya, didiagnosa leukemia dengan ALL (acute lymphoblastic leukemia) 11%.
"Tetapi karena tidak ada alat yang memungkinkan di Lampung, jadi memang untuk pengambilan sampel bisa di Lampung, tapi ketika itu, sampel itu harus dikirim juga ke Jakarta. Jadi, saya memutuskan untuk berangkat ke Jakarta, ke Rumah Sakit Kanker Dharmais," terangnya.
Berdasarkan penuturan ibunda Marvel ini, dinyatakan oleh dokter bahwa leukemianya masih rendah dan tidak dilakukan tindakan kemoterapi.
"Jadi selama empat bulan saya evaluasi terus di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Tapi makin hari, tumbuhlah benjolan di leher anak saya. Kecil-kecil, itu ada sekitar lima benjolan, dan demam itu enggak turun-turun. Jadi, demam nanti turun terus naik lagi, terus menerus," jelasnya.
Setelah 4 bulan berobat, setelah dilakukan pengambilan darah yang kedua dan tindakan BMP, Marvel dinyatakan terkena kanker limfoma.
Persisnya adalah DLBCL (diffuse large B-cell lymphoma).
"Dan dilakukan tindakan kemoterapi sampai saat ini," kata Ibu Amelia.
Dari deskripsi yang disampaikan Ibu Amelia, Marvel sendiri merupakan anak yang kuat serta periang.
"Alhamdulillah anaknya kuat, periang, masih seperti biasa. Bukan kaya anak sakit. Alhamdulillah sehat-sehat saja," terangnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR