Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan, berat badan lahir rendah, atau masalah kesehatan lainnya pada janin.
Air ketuban yang sedikit juga meningkatkan risiko komplikasi pada janin.
Janin mungkin mengalami kesulitan bernapas dan menelan, yang dapat mengganggu perkembangan organ-organ penting.
Selain itu, risiko penekanan pada tali pusat meningkat, yang dapat menghambat pasokan oksigen dan nutrisi kepada janin.
Ini bisa berdampak negatif pada perkembangan otak dan organ vital lainnya.
Air ketuban yang sedikit dapat menjadi indikasi adanya masalah pada fungsi ginjal janin.
Ginjal berperan dalam memproduksi dan membuang urine yang menjadi salah satu komponen utama air ketuban.
Jika terdapat masalah dengan ginjal janin, produksi urine bisa terhambat, menyebabkan volume air ketuban menjadi rendah.
Ini juga dapat menjadi Moms adanya kelainan bawaan atau masalah kesehatan serius pada janin yang perlu diatasi dengan segera.
Air ketuban yang sedikit juga dapat meningkatkan risiko komplikasi selama proses persalinan.
Dalam kondisi normal, air ketuban membantu melumasi jalan lahir, membantu bayi melalui jalan lahir dengan lebih mudah.
Baca Juga: Sederet Penyebab Ketuban Pecah Dini dan Cara Aman Mengatasinya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR