Namun, jika volume air ketuban rendah, risiko terjadinya kompresi tali pusat dan distres janin selama persalinan meningkat. Hal ini dapat memerlukan intervensi medis seperti operasi Caesar atau penggunaan alat bantu persalinan.
Air ketuban juga berperan dalam perkembangan sistem pernapasan janin. Cairan ketuban membantu melatih paru-paru janin agar siap bernapas setelah lahir.
Jika air ketuban sedikit, risiko gangguan pada sistem pernapasan janin meningkat. Paru-paru janin mungkin tidak matang sepenuhnya, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan risiko infeksi pernapasan setelah lahir.
Pemeriksaan medis rutin selama kehamilan sangat penting untuk mendeteksi masalah dengan air ketuban sedini mungkin.
Pemeriksaan ultrasonografi dapat membantu mengukur volume air ketuban dan mengidentifikasi adanya ketidaknormalan.
Jika volume air ketuban terdeteksi rendah, langkah-langkah medis lebih lanjut dapat diambil untuk memantau kondisi janin dan memperbaiki masalah jika diperlukan.
Air ketuban sedikit bukanlah masalah yang boleh diabaikan dalam kehamilan.
Bahaya yang terkait dengan kondisi ini dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan kesehatan janin.
Jika Moms mengalami kekhawatiran atau merasa volume air ketuban Moms tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter Moms.
Penanganan yang tepat dan perawatan medis yang diberikan dengan cepat dapat membantu melindungi kesehatan dan kesejahteraan Moms dan bayi yang sedang Moms kandung.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Air Ketuban Pecah Pembukaan 3, Apa yang Harus Dilakukan?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR