Jika bayi masih ASI eksklusif, ibu perlu memastikan bahwa ia tidak memiliki masalah dengan produksi ASI atau mengalami kesulitan menyusu.
Jika bayi sudah mulai makan MPASI (makanan pendamping ASI), pastikan makanannya cocok dan seimbang.
Pastikan bayi mendapatkan cukup cairan. Dehidrasi bisa membuat buang air besar menjadi lebih sulit.
Lakukan gerakan kaki bayi seperti mengayuh sepeda terlentang atau memutar kaki dalam posisi tidur.
Gerakan ini dapat merangsang peristaltik usus dan membantu memperlancar pencernaan.
Letakkan bayi Moms di perut Moms dan pijat lembut punggungnya. Ini dapat membantu merangsang gerakan usus.
Lakukan pijatan perut lembut dengan gerakan melingkar searah jarum jam di sekitar pusar. Pastikan Moms melakukan ini dengan lembut dan tidak memberikan tekanan berlebihan.
Jika Moms memiliki termometer rektal, Moms bisa memasukkannya sedikit ke dalam dubur bayi. Tindakan ini dapat merangsang rektum dan membantu merangsang buang air besar.
Jika bayi Moms juga menunjukkan gejala seperti kembung, rewel, atau tampak sangat tidak nyaman, mungkin ada masalah lain seperti kolik yang menyebabkan ketidaknyamanan dan kesulitan buang air besar.
Namun, perlu diingat bahwa anak yang masih sangat kecil dapat mengalami perubahan pola buang air besar yang normal, seperti buang air besar lebih jarang daripada saat baru lahir.
Jika bayi Moms terus mengalami kesulitan buang air besar, atau jika ada tanda-tanda lain seperti muntah, perut bengkak yang sangat keras, atau darah dalam tinja, segera hubungi dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut dan saran medis yang lebih tepat.
Baca Juga: Cari Tahu Penyebab Bayi Susah BAB Dilihat dari Pola Makan Sehari-hari dan Cara Mengatasinya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR