Dari jam 6 pagi hingga jam 10 pagi, Nia Hanafie menghabiskan waktunya di dapur untuk meracik bumbu.
Selagi meracik bumbu, Nia Hanafie juga mengolah sekitar 500 kg daging beserta tulang setiap harinya.
"Tidak ada siapapun di dapur, apalagi karyawan ataupun anggota keluarga sendiri. Hanya saya sendiri," ungkapnya.
Dirinya menceritakan bahwa resep asli yang digunakan restoran Sop Konro Karebosi ini didapat dari ayahnya sebagai generasi pertama.
Baru setelah semuanya selesai dibuat, baik sup konro maupun konro bakar siap disajikan kepada pelanggan oleh karyawan.
"Pesan bapak saya itu, harus menjaga resep dari orangtua agar tidak sampai bocor," katanya.
Nia Hanafie juga sempat bercerita, penjualan Sop Konro Karebosi sempat terdampak akibat pandemi di pertengahan awal tahun 2020.
"Di situlah kita merasa bahwa pandemi itu berdampak banget, ya," ceritanya.
"Penjualan menurun hampir 50 persen ya, karena waktu itu kita tidak bisa makan di tempat," lanjutnya.
Namun, dengan bantuan mitra delivery yang ada sangat membantu bisnis Sop Konro Karebosi kembali berjalan.
"Sangat membantu ya pada waktu itu," tutur Nia Hanafie.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR