Nakita.id - Tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi dan Makanan Nasional.
Melalui peringatan penting ini, semua pihak diharapkan dapat berkomitmen menciptakan gizi lengkap keluarga sehat.
Sehingga nantinya, Indonesia bisa melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas sejak dini.
Maka dari itu, seluruh orangtua di Indonesia diharapkan ikut andil dan peduli dalam mendukung ketersediaannya gizi lengkap keluarga sehat.
Terutama, bagi anak usia prasekolah dan anak usia sekolah.
Lantas, adakah perbedaan dari segi kebutuhan nutrisinya?
Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita simak penjelasan berikut menurut dokter spesialis gizi klinik.
dr. Fannie Fauzarianda, Sp.GK mengatakan bahwa tentu ada perbedaan kebutuhan gizi baik pada anak prasekolah juga anak sekolah.
"Karena, ketika anak sudah mulai masuk sekolah, terjadi peningkatan aktivitas, kemudian juga tinggi dan berat badannya berubah.
Ini nantinya akan berpengaruh pada kebutuhan gizi anak tersebut," jelas dr. Fannie dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Kamis (25/1/2024).
Terlebih, jika anak sekolah tersebut sudah menginjak usia pubertas.
Baca Juga: Pentingnya Gizi Lengkap Keluarga Sehat, Tips Menguatkan Sistem Imun dengan Konsumsi Protein
"Nah, itu ada lagi perubahan dari kebutuhan gizinya karena terjadi perubahan komposisi tubuh anak, baik laki-laki dan perempuan," ungkap dr. Fannie.
"Jadi tadinya, kebutuhan nutrisinya sama ketika sebelum pubertas. Cuma ketika anak sudah pubertas, berubah deh asupan nutrisinya," lanjutnya menjelaskan.
Tentunya, lanjut dr. Fannie, ada perbedaan kebutuhan nutrisi dari anak laki-laki dan anak perempuan yang telah menginjak usia pubertas.
Dokter spesialis gizi klinik dari RSIA Tambak ini juga mengingatkan, orangtua tetap harus membantu mencukupi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien sesuai dengan kondisi serta usia anak.
"Jadi, harus lengkap nih nutrisinya dan harus seimbang.
Ada karbohidrat, ada protein, ada lemak, kemudian dibantu dengan sayuran dan buah-buahan," sebutnya.
Lalu, bagaimana dengan komposisi bekal yang disarankan untuk anak prasekolah juga anak sekolah?
dr. Fannie kembali mengingatkan, untuk bekal tetap harus ada kandungan makronutrien serta mikronutrien.
"Ada karbohidrat, protein, dan lemak. Juga, ada sayuran dan buah-buahan," katanya menekankan.
"Cuma mungkin yang membedakan adalah porsi, dimana berkaitan erat dengan kalori yang diberikan," lanjutnya.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ini Tanda Fisik Anak Mengalami Malnutrisi
dr. Fannie mencontohkan, kebutuhan karbohidrat dari nasi untuk anak prasekolah mungkin membutuhkan sekitar 50 gram saja.
Akan tetapi, ketika anak sudah masuk sekolah dan menginjak usia SMP, maka perlu ditingkatkan kalorinya menjadi minimal 100 gram.
Kemudian untuk protein, anak prasekolah mungkin hanya membutuhkan sekitar 20 gram daging.
Namun, jika sudah masuk sekolah, maka kebutuhan protein ditingkatkan menjadi 40 gram daging.
"Jadi, secara komposisi tetap sama ya, dan harus tetap seimbang karena ketiga (nutrisi tersebut) dibutuhkan oleh tubuh," ucap dr. Fannie kembali menegaskan.
"Tapi, porsinya mungkin yang berbeda (antara anak prasekolah dan anak sekolah)," tutupnya.
Itu tadi penjelasan lengkap mengenai perbedaan kebutuhan gizi untuk anak usia prasekolah dan anak usia sekolah.
Jadikan saran tersebut sebagai panduan ketika menyiapkan makanan atau bekal untuk buha hati ya, Moms.
Namun jika masih ada yang ingin dikonsultasikan, jangan ragu untuk pergi ke dokter gizi.
Nah, itu dia Moms perbedaan kebutuhan nutrisi anak sekolah dan prasekolah.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Moms.
Baca Juga: Demi Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ini Menu Makanan Sehat untuk Remaja
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR