Telur asin mengandung kadar natrium yang sangat tinggi akibat proses pengasinan.
Konsumsi natrium berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, retensi cairan, dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Telur asin juga mengandung kolesterol dalam jumlah tinggi.
Meskipun penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol makanan tidak selalu meningkatkan kadar kolesterol darah, orang dengan kondisi tertentu seperti hiperkolesterolemia atau penyakit jantung mungkin perlu membatasi asupan kolesterol.
Tingginya kandungan natrium dalam telur asin dapat memperburuk kondisi kesehatan ginjal, terutama bagi mereka yang sudah memiliki penyakit ginjal.
Natrium berlebih dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang merusak fungsi ginjal.
Telur asin mengandung lemak jenuh, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dalam darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Konsumsi telur asin dalam porsi yang wajar dan tidak terlalu sering.
Misalnya, sebaiknya batasi konsumsi telur asin satu atau dua kali seminggu.
Pastikan untuk mengonsumsi telur asin sebagai bagian dari diet yang seimbang dengan banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan sumber protein lainnya yang rendah natrium dan lemak jenuh.
Jika Moms mengonsumsi telur asin, kurangi asupan natrium dari sumber lain seperti makanan olahan, makanan kaleng, dan camilan yang asin.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR