Nakita.id - Telur asin adalah salah satu makanan yang populer di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.
Dengan rasa yang gurih dan tekstur yang kaya, telur asin sering dijadikan lauk atau tambahan dalam berbagai hidangan.
Namun, seperti halnya makanan lainnya, konsumsi telur asin memiliki manfaat dan efek samping tersendiri.
Artikel ini akan membahas berbagai aspek mengenai manfaat dan efek sering makan telur asin, mengutip dari berbagai sumber.
Telur asin mengandung protein berkualitas tinggi yang penting untuk perbaikan dan pertumbuhan jaringan tubuh, pembentukan enzim dan hormon, serta fungsi kekebalan tubuh.
Telur asin mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, vitamin B12, riboflavin, fosfor, dan selenium.
Vitamin A penting untuk kesehatan mata, sementara vitamin B12 dan riboflavin berperan dalam produksi energi dan kesehatan sel darah merah.
Fosfor dan selenium mendukung kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
Telur asin kaya akan kolin, nutrisi penting yang mendukung fungsi otak, memori, dan kesehatan saraf.
Kolin juga penting untuk perkembangan otak janin selama kehamilan.
Rasa gurih telur asin dapat meningkatkan nafsu makan dan menambah variasi rasa pada hidangan, yang bisa bermanfaat bagi mereka yang kehilangan nafsu makan atau membutuhkan asupan kalori tambahan.
Baca Juga: Telur Asin untuk Ibu Hamil Ternyata Sangat Bermanfaat, Salah Satunya Bikin Janin Cerdas
Telur asin mengandung kadar natrium yang sangat tinggi akibat proses pengasinan.
Konsumsi natrium berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, retensi cairan, dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Telur asin juga mengandung kolesterol dalam jumlah tinggi.
Meskipun penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol makanan tidak selalu meningkatkan kadar kolesterol darah, orang dengan kondisi tertentu seperti hiperkolesterolemia atau penyakit jantung mungkin perlu membatasi asupan kolesterol.
Tingginya kandungan natrium dalam telur asin dapat memperburuk kondisi kesehatan ginjal, terutama bagi mereka yang sudah memiliki penyakit ginjal.
Natrium berlebih dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang merusak fungsi ginjal.
Telur asin mengandung lemak jenuh, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dalam darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Konsumsi telur asin dalam porsi yang wajar dan tidak terlalu sering.
Misalnya, sebaiknya batasi konsumsi telur asin satu atau dua kali seminggu.
Pastikan untuk mengonsumsi telur asin sebagai bagian dari diet yang seimbang dengan banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan sumber protein lainnya yang rendah natrium dan lemak jenuh.
Jika Moms mengonsumsi telur asin, kurangi asupan natrium dari sumber lain seperti makanan olahan, makanan kaleng, dan camilan yang asin.
4. Konsultasi dengan Ahli Gizi:
Jika Moms memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti hipertensi atau penyakit jantung, berkonsultasilah dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan panduan diet yang tepat.
Telur asin memiliki manfaat gizi yang signifikan, termasuk kandungan protein, vitamin, mineral, dan kolin yang tinggi.
Namun, konsumsi berlebihan dapat membawa efek samping yang merugikan, terutama karena kandungan natrium dan kolesterol yang tinggi.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi telur asin dengan bijak dan sebagai bagian dari diet seimbang.
Jika Moms memiliki kondisi kesehatan tertentu, selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang sesuai.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR