Nakita.id - Apa saja penyebab bau ketiak tidak sedap padahal sudah rajin mandi? Moms harus tahu!
Bau ketiak yang tak sedap bisa menjadi masalah yang mengganggu, terutama ketika Moms merasa sudah menjaga kebersihan tubuh dengan baik.
Meski sudah rajin mandi, terkadang bau ketiak tetap muncul dan sulit dihilangkan.
Fenomena ini bisa menimbulkan rasa tidak percaya diri, terutama saat harus berinteraksi dengan orang lain.
Namun, apa sebenarnya penyebab bau ketiak yang tak sedap meski Moms sudah rutin membersihkan diri?
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.
1. Bakteri pada Kulit
Salah satu penyebab utama bau ketiak adalah bakteri. Ketiak adalah area tubuh yang lembap dan hangat, yang merupakan kondisi ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.
Meskipun mandi secara teratur dapat mengurangi jumlah bakteri di kulit, bakteri dapat dengan cepat kembali dan memecah keringat yang dikeluarkan oleh tubuh.
Proses pemecahan ini menghasilkan asam yang menyebabkan bau tak sedap.
Bakteri tertentu, seperti Corynebacterium, sangat aktif dalam menghasilkan bau ketika berinteraksi dengan keringat.
Baca Juga: Langsung Percaya Diri Lagi! Ini Cara Menghilangkan Bau Ketiak Permanen yang Mudah Ditiru
Jika Moms tidak menggunakan sabun antibakteri saat mandi, bakteri ini mungkin masih tertinggal di kulit meskipun Moms sudah membersihkan diri.
2. Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu
Apa yang Moms makan dan minum juga dapat mempengaruhi bau tubuh. Makanan yang berbau kuat, seperti bawang putih, bawang bombai, atau rempah-rempah, dapat menyebabkan bau ketiak yang lebih kuat.
Ketika makanan ini dicerna, zat tertentu akan dilepaskan melalui pori-pori kulit saat Moms berkeringat, yang dapat meningkatkan bau badan.
Minuman beralkohol dan kafein juga dapat memicu produksi keringat yang lebih banyak, yang pada gilirannya bisa memperburuk bau ketiak.
Jika Moms sering mengonsumsi makanan atau minuman ini, cobalah untuk mengurangi jumlahnya dan perhatikan apakah ada perubahan pada bau tubuh.
3. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan bau ketiak yang tidak sedap. Salah satu contohnya adalah hiperhidrosis, yaitu kondisi di mana tubuh memproduksi keringat secara berlebihan.
Keringat yang berlebihan ini menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi bakteri untuk berkembang biak, yang pada akhirnya meningkatkan bau badan.
Selain itu, kondisi medis lain seperti diabetes, gangguan tiroid, atau gangguan metabolisme juga dapat mempengaruhi bau tubuh.
Ketidakseimbangan hormon yang terjadi pada kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan perubahan pada bau keringat.
4. Penggunaan Deodoran atau Antiperspiran yang Tidak Tepat
Deodoran dan antiperspiran sering digunakan untuk mengatasi bau ketiak, tetapi penggunaan produk yang tidak tepat atau tidak efektif bisa menjadi penyebab masalah.
Deodoran hanya menutupi bau sementara, sementara antiperspiran bekerja dengan mengurangi produksi keringat.
Jika produk yang Moms gunakan tidak cocok dengan jenis kulit atau tidak cukup kuat, bau ketiak bisa tetap muncul meskipun Moms merasa sudah melakukan perawatan yang tepat.
Beberapa orang juga memiliki kulit yang sensitif terhadap bahan kimia tertentu dalam deodoran atau antiperspiran, yang dapat menyebabkan iritasi dan justru memperburuk bau ketiak.
Pilihlah produk yang sesuai dengan jenis kulit dan pastikan untuk membaca labelnya agar tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi.
5. Kebersihan Pakaian
Meskipun Moms sudah mandi dengan teratur, kebersihan pakaian juga memainkan peran penting dalam mengatasi bau ketiak.
Pakaian yang sudah dipakai dan terkena keringat bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Jika Moms mengenakan pakaian yang sama berulang kali tanpa dicuci, bakteri dari pakaian tersebut dapat berpindah ke kulit dan menyebabkan bau yang tidak sedap.
Selain itu, bahan pakaian juga mempengaruhi seberapa baik pakaian tersebut menyerap keringat.
Baca Juga: Bye Bau Ketiak Tak Sedap! Cukup dengan Bahan Alami Ini Bisa Kembali Wangi Tanpa Perawatan Mahal
Bahan sintetis, seperti polyester, cenderung menyerap keringat dengan buruk dibandingkan dengan bahan alami seperti katun.
Pakaian dari bahan sintetis bisa menjebak keringat dan menyebabkan bau yang lebih kuat.
6. Faktor Genetik
Faktor genetik juga bisa berperan dalam menentukan seberapa kuat bau ketiak.
Setiap orang memiliki komposisi bakteri kulit yang berbeda, yang sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik.
Orang dengan jenis bakteri tertentu mungkin lebih rentan terhadap bau ketiak yang kuat dibandingkan dengan orang lain.
Selain itu, jumlah dan jenis kelenjar keringat apokrin—kelenjar yang menghasilkan keringat yang kaya akan protein—juga dapat diwariskan dari orang tua.
Keringat dari kelenjar apokrin lebih mudah dipecah oleh bakteri, yang dapat meningkatkan bau ketiak.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR