Nakita.id - Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis dalam periode penting pertumbuhannya, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun).
Dampak stunting tidak hanya dirasakan oleh anak, tetapi juga oleh keluarga secara keseluruhan.
Kondisi ini membawa berbagai dampak yang bisa memengaruhi kesehatan, ekonomi, dan masa depan keluarga.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa stunting bisa merugikan keluarga, melansir dari berbagai sumber.
Anak yang mengalami stunting memiliki tubuh yang lebih kecil dan pendek dibandingkan anak seusianya.
Selain itu, stunting juga dapat menghambat perkembangan kognitif atau otak anak, yang berarti mereka mungkin mengalami kesulitan belajar dan kurang optimal dalam hal prestasi akademis di masa depan.
Hal ini bisa memengaruhi kemampuan anak untuk mengakses pendidikan yang lebih baik, yang berujung pada kesempatan ekonomi yang lebih rendah saat mereka dewasa.
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang lebih rentan.
Mereka mungkin mengalami lebih banyak masalah kesehatan di masa depan, yang mengurangi daya tahan dan produktivitas kerja mereka.
Pada skala keluarga, ini berarti anak yang mengalami stunting mungkin tidak bisa berkontribusi secara maksimal terhadap perekonomian keluarga saat dewasa, sehingga beban ekonomi bisa lebih berat.
Keluarga yang memiliki anak dengan stunting mungkin harus menghadapi lebih banyak biaya kesehatan di masa depan.
Baca Juga: Agar Tak Terlambat, Ini Cara Mengobati Stunting pada Bayi Agar Tumbuh Optimal
Anak-anak stunting lebih rentan terhadap berbagai penyakit kronis dan infeksi, yang memerlukan perawatan medis jangka panjang.
Ini tentu akan menambah beban finansial keluarga, terutama bagi mereka yang berada di kelas ekonomi menengah ke bawah.
Memiliki anak yang mengalami stunting juga dapat memengaruhi kesejahteraan emosional keluarga.
Orang tua mungkin merasa cemas, khawatir, atau stres karena anak mereka tidak tumbuh dan berkembang secara normal.
Ini bisa berdampak pada hubungan antar anggota keluarga dan menciptakan tekanan psikologis dalam jangka panjang.
Anak-anak yang mengalami stunting mungkin merasa tidak percaya diri karena perbedaan fisik dengan teman-teman sebaya mereka.
Selain itu, ada juga stigma sosial yang mungkin dihadapi oleh keluarga karena kondisi stunting yang dialami anak mereka.
Hal ini bisa memengaruhi interaksi sosial anak di lingkungan sekolah maupun keluarga di komunitas.
Stunting bukan hanya memengaruhi satu generasi, tapi juga bisa berdampak pada generasi berikutnya.
Anak yang tumbuh dengan stunting kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam mengoptimalkan potensi fisik dan mentalnya.
Hal ini bisa mengurangi peluang mereka untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak mereka di masa depan.
Baca Juga: Stunting Disebut Bisa Memperlambat Perkembangan Negara: Dampak dan Solusi
Siklus ini bisa berlanjut jika tidak ada intervensi dan penanganan yang tepat dari awal.
Upaya untuk mengatasi stunting membutuhkan intervensi medis, gizi, dan edukasi yang berkelanjutan.
Pemerintah dan keluarga harus menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk memulihkan kondisi anak stunting.
Bagi keluarga dengan ekonomi terbatas, hal ini bisa menjadi beban finansial tambahan.
Jika keluarga tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan anak yang memadai, kondisi stunting bisa semakin parah.
Stunting bisa dicegah dengan beberapa langkah penting:
Pemberian Nutrisi yang Cukup: Pastikan asupan gizi seimbang, terutama saat ibu hamil dan selama masa menyusui. Nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral harus terpenuhi.
Imunisasi dan Perawatan Kesehatan: Lakukan imunisasi yang lengkap dan pemeriksaan kesehatan rutin bagi anak, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Edukasi Keluarga: Orang tua harus memahami pentingnya gizi yang baik dan perawatan kesehatan yang optimal bagi anak.
Konsultasi Medis: Jika orang tua merasa anak tidak tumbuh sesuai dengan standar, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan intervensi yang tepat.
Stunting membawa banyak kerugian bagi keluarga, mulai dari dampak fisik dan kognitif anak, hingga beban ekonomi dan kesehatan yang terus-menerus.
Baca Juga: Stunting yang Membahayakan: Apa dan Mengapa Harus Diwaspadai?
Keluarga perlu bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk mencegah dan mengatasi stunting sejak dini, agar anak-anak dapat tumbuh sehat dan produktif di masa depan.
Dengan intervensi yang tepat, stunting dapat dicegah dan diatasi, sehingga masa depan anak dan keluarga tetap terjaga.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR