Anak-anak stunting lebih rentan terhadap berbagai penyakit kronis dan infeksi, yang memerlukan perawatan medis jangka panjang.
Ini tentu akan menambah beban finansial keluarga, terutama bagi mereka yang berada di kelas ekonomi menengah ke bawah.
Memiliki anak yang mengalami stunting juga dapat memengaruhi kesejahteraan emosional keluarga.
Orang tua mungkin merasa cemas, khawatir, atau stres karena anak mereka tidak tumbuh dan berkembang secara normal.
Ini bisa berdampak pada hubungan antar anggota keluarga dan menciptakan tekanan psikologis dalam jangka panjang.
Anak-anak yang mengalami stunting mungkin merasa tidak percaya diri karena perbedaan fisik dengan teman-teman sebaya mereka.
Selain itu, ada juga stigma sosial yang mungkin dihadapi oleh keluarga karena kondisi stunting yang dialami anak mereka.
Hal ini bisa memengaruhi interaksi sosial anak di lingkungan sekolah maupun keluarga di komunitas.
Stunting bukan hanya memengaruhi satu generasi, tapi juga bisa berdampak pada generasi berikutnya.
Anak yang tumbuh dengan stunting kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam mengoptimalkan potensi fisik dan mentalnya.
Hal ini bisa mengurangi peluang mereka untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak mereka di masa depan.
Baca Juga: Stunting Disebut Bisa Memperlambat Perkembangan Negara: Dampak dan Solusi
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR