Penelitian yang dipublikasikan pada BMJ Open, para peserta diet tersebut melakukan diet rendah Glycemic Index (GI) sambil mengonsumsi 3 porsi pasta per minggu, bukan karbohidrat lain.
GI merupakan sebuah angka yang diberikan pada sebuah makanan tertentu berdasarkan seberapa cepat makanan itu dapat meningkatkan kadar gula darah setelah Moms memakannya.
Sehingga, semakin tinggi angka GI, maka semakin cepat efeknya terhadap kenaikan gula darah.
Apabila Moms mengonsumsi makanan dengan kadar GI yang tinggi, maka akan cepat merasa lapar dari biasanya, yaitu 1 hingga 2 jam setelah makan.
BACA JUGA: Begini Tampilan Wajah Saat Memakai Skin Care yang Tidak Cocok
Namun, apabila mengonsumsi makanan dengan kadar GI rendah, maka dapat merasa kenyang lebih lama.
Pasta termasuk dalam makanan yang memiliki kadar GI rendah, sehingga peningkatan gula darah menjadi lebih lambat dibandingkan karbohidrat olahan lainnya.
Dengan demikian, dari penelitian itu mendapatkan hasil jika mereka yang mengonsumsi pasta sebagai bagian dari diet, akhirnya mengalami penurunan berat badan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Evening Standart |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR