Nakita.id - Umumnya, untuk Moms yang sedang melakukan program diet atau penurunan berat badan, pasti akan mengonsumsi makanan sehat.
Makanan sehat tersebut berupa sayur dan buah-buahan, serta makanan yang memiliki kandungan rendah lemak.
Moms pun akan menjauhkan junk food yang identik dengan makanan yang tidak sehat dan dapat menggagalkan proses penurunan berat badan Moms.
Selain itu, Moms pun akan mengurangi konsumsi makanan dengan karbohidrat tinggi.
BACA JUGA: Tak Disangka Dengan Sebuah Pelukan Dapat Mencegah Penyakit Mematikan
Salah satu jenis makanan karbohidrat yang sering dihindari ketika sedang diet adalah pasta, termasuk spaghetti dan carbonara.
Akan tetapi, menurut sebuah penelitian, ketika Moms menjalankan diet, ternyata tak boleh melewatkan pasta.
Sebab, hal yang belum diketahui secara umum jika pasta dalam membantu dalam proses penurunan berat badan.
Dikutip dari EveningStandard, penelitian tersebut telah dilakukan pada 2.488 peserta selama 30 percobaan.
BACA JUGA: Latihan Kardio Dalam Durasi Ini, Berat Badan Moms Akan Cepat Turun
Penelitian yang dipublikasikan pada BMJ Open, para peserta diet tersebut melakukan diet rendah Glycemic Index (GI) sambil mengonsumsi 3 porsi pasta per minggu, bukan karbohidrat lain.
GI merupakan sebuah angka yang diberikan pada sebuah makanan tertentu berdasarkan seberapa cepat makanan itu dapat meningkatkan kadar gula darah setelah Moms memakannya.
Sehingga, semakin tinggi angka GI, maka semakin cepat efeknya terhadap kenaikan gula darah.
Apabila Moms mengonsumsi makanan dengan kadar GI yang tinggi, maka akan cepat merasa lapar dari biasanya, yaitu 1 hingga 2 jam setelah makan.
BACA JUGA: Begini Tampilan Wajah Saat Memakai Skin Care yang Tidak Cocok
Namun, apabila mengonsumsi makanan dengan kadar GI rendah, maka dapat merasa kenyang lebih lama.
Pasta termasuk dalam makanan yang memiliki kadar GI rendah, sehingga peningkatan gula darah menjadi lebih lambat dibandingkan karbohidrat olahan lainnya.
Dengan demikian, dari penelitian itu mendapatkan hasil jika mereka yang mengonsumsi pasta sebagai bagian dari diet, akhirnya mengalami penurunan berat badan.
"Untuk penurunan berat badan, kontrol porsi adalah kuncinya," ujar dr. John Sievenpiper yang dikutip dari EveningStandard.
BACA JUGA: Meski Tengah Hamil, Cici Panda Tetap Tinggal dengan 9 Hewan Peliharaan
Selain itu, John pun menambahkan jika dalam penelitian yang ia buat bahwa pasta tidak berkontribusi terhadap penambahan berat badan atau peningkatan lemak tubuh.
"Dalam menimbang bukti, kita sekarang dapat mengatakan dengan keyakinan bahwa pasta tidak memiliki efek buruk pada hasil berat badan ketika dikonsumsi sebagai bagian dari pola diet yang sehat," tambah John.
Dengan demikian, menurut John, pasta dapat menjadi bagian dari diet sehat seperti dier rendah GI.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Evening Standart |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR