Pelampiasan makan saat stress dikenal dengan istilah emotional eating, yaitu kecenderungan penderita untuk merespon stres, perasaan tetekan dengan makan, bahkan ketika tidak mengalami rasa lapar fisik sekalipun.
Emotional eating atau rasa lapar emosional sering kali mengonsumsi makanan tinggi kalori atau karbohidrat yang memiliki nilai gizi minimal.
Makanan yang sering diinginkan oleh penderitanya dapat dikatakan sebagai makanan yang menenangkan, seperti es krim, kue, cokelat, keripik, kentang goreng, dan pizza.
Sekitar 40% orang cenderung makan lebih banyak ketika stres, sementara sekitar 40% makan lebih sedikit dan 20% tidak mengalami perubahan dalam jumlah makanan yang mereka makan ketika terkena stres.
Karena penderitanya cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat, tentu saja perilaku ini berisiko terhadap kesehatan, diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan penambahan berat badan.
Apa saja tanda-tanda peringatan dari emotional eating?
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR