Nakita.id - Penyakit kista yaitu terbentuknya kantung yang berisi cairan, massa semipadat, atau berupa gas di tubuh.
Kista biasanya terjadi di hampir semua jaringan tubuh, tidak hanya di organ reproduksi.
Kista juga memiliki ukuran yang bervariasi dari mikroskopis hingga berukurang sangat besar.
Sebenarnya, kista memiliki jenis yang banyak dan beragam lo, Moms. Diantaranya:
Baca Juga : Hancurkan Kista Tanpa Perlu Pergi ke Dokter, ini yang Perlu Dilakukan!
- Kista dermoid, yaitu pertumbuhan abnormal yang terjadi di lapisan kulit epidermis, folikel rambut, dan kelenjar sebaceous.
- Kista epidermoid, yaitu pembengkakan jinak pada kulit yang timbul di kelenjar sebaceous, biasanya diisi dengan sebum (minyak) kekuningan.
- Kista payudara, yaitu timbulnya kantung berisi cairan di dalam payudara.
Baca Juga : Hancurkan Kista Tanpa Perlu Pergi ke Dokter, ini yang Perlu Dilakukan!
- Kista ovarium, yaitu akumulasi cairan di dalam atau di permukaan ovarium (indung telur).
- Kista ganglion, yaitu terbentuknya jaringan lunak di persendian.
- Kista Bartholin, yaitu kista yang terjadi di kelenjar Bartholin (kedua sisi bibir vagina).
Baca Juga : Kenali Berbagai Jenis Penyakit Kista yang Berisiko Pada Siapa Saja
- Cystadenoma, yaitu kista yang berkembang di permukaan ovarium, dan mungkin diisi dengan air atau lendir.
- Endometrioma, yaitu kista akibat sel endometrium uterus (rahim) yang tumbuh di luar rahim (endometriosis).
Namun, kista yang sering dianggap sangat mengkhawatirkan oleh kaum wanita yaitu kista yang berhubungan dengan organ reproduksi, salah satunya yaitu kista ovarium (indung telur).
Sebenarnya apa penyebab kista ovarium ya Moms?
Di dalam ruang panggul seorang perempuan terdapat rahim yang diapit oleh dua ovarium.
Ovarium adalah organ pembuat sel telur. Di dalam ovarium ada folikel, di dalam folikel inilah sel telur disimpan.
Folikel ovarium juga mengeluarkan hormon yang memengaruhi siklus ovarium.
Baca Juga : Cara Deteksi Dini Katarak Dengan Metode LIHAT, Mudah dan Simpel!
Setiap bulan, ada satu sel telur yang matang dan keluar dari ovarium menuju tuba falopi (saluran telur).
Semua proses ini terjadi atas bantuan berbagai hormon, antara lain adalah estrogen dan progesteron wanita.
Menurut Mary Jane Minkin, MD, profesor klinis kebidanan, kandungan, dan reproduksi di Yale University School of Medicine,di New Haven, Connecticut, jika folikel tidak melepas sel telur, folikel akan membesar dan berkembang menjadi kista folikel di ovarium.
Baca Juga : Catat Fakta Penting Seputar Kista yang Dialami Istri Ridwan Kamil
Berikut faktor risiko mengembangkan kista ovarium:
- Kehamilan. Kadang-kadang, kista yang terbentuk ketika ovulasi tetap terjadi di ovarium selama kehamilan.
- Endometriosis. Kondisi ini menyebabkan sel endometrium uterus (rahim) tumbuh di luar rahim. Beberapa jaringan dapat melekat pada ovarium dan membentuk kista.
- Infeksi panggul yang parah. Jika infeksi menyebar ke indung telur (ovarium), itu bisa menyebabkan kista.
- Riwayat kista ovarium sebelumnya. Jika kita pernah sudah memilikinya, kita mungkin akan berisiko terkena kista.
Gejala kista ovarium
Kebanyakan kista tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya.
Namun, kista ovarium yang berukuran besar dapat menimbulkan gejala:
- Nyeri panggul, berupa nyeri tumpul atau tajam di perut bagian bawah di sisi kista
- Perut terlihat buncit di bagian kista
- Sering meras kembung.
Baca Juga : Ayu Ting Ting Bingung Akting Jadi Nagita Slavina, Sifat Asli Raffi Ahmad Terbongkar!
Bagimana mengobati kista?
- Pil KB, dokter mungkin merekomendasikan kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, untuk menjaga agar kista ovarium tidak berulang. Namun, pil KB tidak akan mengecilkan kista yang ada.
- Bedah, dokter juga mungkin menyarankan untuk mengeluarkan kista yang besar melalui proses pembedahan.
Baca Juga : Mau Tahu Kecilnya Audy Item? Mirip Kedua Anaknya, Bikin Gemes
Lalu, bagaimana cara mencegah kista?
Meskipun tidak ada cara untuk mencegah kista ovarium, pemeriksaan panggul rutin dapat membantu memastikan kista dapat didiagnosis sedini mungkin.
Waspada terhadap perubahan dalam siklus bulanan, termasuk saat wanita tidak menstruasi dengan teratur.
Baca Juga : Waspada Moms, Inilah Tanda Penyakit Kista yang Sering Diabaikan!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR