Pada tahun 2050, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 1,2 miliar, menurut situs anti pernikahan dini Girls Not Brides.
4. Mencegah anak perempuan sekolah
Jeratan mahal dari kalangan masyarakat kurang mampu dari segi ekonomi juga membuat anak-anak perempuan di India kesulitan untuk sekolah.
Keluarga yang tak mampu dari segi ekonomi menjaga anak perempuan mereka untuk tak sekolah tinggi.
Sebab, harga mahar yang harus dikeluarkan pihak perempuan akan meningkat seiring tingginya jenjang pendidikan formal yang dilakukan pihak perempuan.
Keluarga yang tak mampu secara ekonomi juga memandang kegiatan sekolah untuk anak perempuan merupakan pemborosan uang karena setelah menikah dianggap pendidikan tidak penting, sebab perempuan cenderung akan mengurus keluarga dan tidak bekerja setelah menikah.
Oleh karenanya, banyak keluarga memilih anak perempuannya untuk dilatih mengurus rumah tangga secara baik dan benar agar kelak bisa menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik.
5. Mahar di India dianggap mempertahankan kesetaraan gender
Sistim mahar yang sangat tinggi memungkinkan perempuan diperlakukan sebagai barang property yang bisa ditukarkan.
Perempuan sering dianggap beban keluarga, sebab keluarga harus mengeluarkan uang yang banyak untuk diberikan kepada pihak laki-laki sebagai biaya merawat mempelai perempuan selama menjadi pengantin.
Baca Juga : Balita 3,5 Tahun Meninggal Karena Terkunci Dalam Mobil, Sang Ayah Merasa Ada Kejanggalan!
6. Banyak bayi perempuan dibunuh
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | The Guardian,Instagram,kompas,kemenag.go.id |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR