"Jumlah sperma dan tingkat kelangsungan hidup mereka lebih rendah ketika kurang tidur dibandingkan dengan orang lain dalam setiap kelompok," tulis para peneliti, dalam abstrak.
Secara khusus, tidur selama enam jam atau kurang menyebabkan jumlah sperma lebih rendah pada laki-laki, dengan sperma mati jauh lebih cepat daripada di kelompok lain.
Penelitian sebelumnya telah mengonfirmasi laki-laki yang mendapatkan enam jam tidur semalam, memiliki sperma 25% lebih rendah daripada pria yang tidur selama delapan jam penuh.
Ini mendorong para peneliti Cina untuk mengeksplorasi bagaimana durasi tidur dan waktu tidur akan berdampak pada kesehatan sperma, serta mekanisme apa di dalam tubuh yang dapat memicu perubahan ini.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ini 3 Hal yang Mempengaruhi Kecerdasan Menurut Ahli Gizi!
Dalam studi baru yang dipublikasikan di Medical Science Monitor, 980 pria China yang sehat dibagi menjadi tiga kelompok sebelum tidur yang berbeda: antara jam 8 malam, jam 10, antara jam 10 malam dan tengah malam, atau setelah tengah malam.
Alarm para peserta diatur sehingga mereka akan mendapatkan enam jam tidur atau kurang, tujuh hingga delapan jam, atau sembilan jam atau lebih.
Para peneliti mengambil sampel air mani secara teratur dari para pria untuk memeriksa bentuk sperma, jumlah, kelangsungan hidup, dan motilitas menurut pola tidur.
Temuan mengungkapkan jumlah sperma dan tingkat kelangsungan hidup mereka lebih rendah pada mereka yang tidur larut malam dan mendapat sedikit tidur.
Baca Juga : Catat Berbagai Perkembangan Janin pada Trimester Kedua, Moms Wajib Tahu
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR