Demikian pula, tidur lebih dari sembilan jam memiliki efek yang sama, pada kualitas sperma seperti kurang tidur di malam hari.
Para peneliti menduga begadang dan kurang tidur memicu peningkatan antibodi anti-sperma, protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh, yang dapat merusak sperma yang sehat.
Antibodi anti-sperma bertindak dengan menghalangi gerakan sperma, pemupukan kapasitasi, dan menghambat implantasi embrio.
Diyakini bahwa kehadirannya dalam air mani dan serum adalah salah satu penyebab infertilitas kekebalan tubuh.
Baca Juga : Kram Kaki Bisa Menjadi Tanda Peringatan Menjalani Diet yang Salah!
Dengan kata lain, tubuh orang-orang dengan masalah kesuburan imunologis mengidentifikasi bagian dari fungsi reproduksi sebagai musuh dan mengirim sel “natural killer” (NK) untuk menyerang.
Oleh karena itu, pria dengan jumlah antibodi sperma yang tinggi menyulitkan sperma mereka untuk mencapai sel telur, atau membuahi sel telur, kemungkinan menyebabkan infertilitas.
Antibodi anti-sperma dapat merusak sperma yang dapat bertahan hidup, dan ini dapat menyebabkan keguguran.
Pada laki-laki, testis melindungi sperma dari sel-sel kekebalan, tetapi ketika mereka rusak, mereka mungkin tidak lagi bisa melakukan itu.
Baca Juga : Percaya Atau Tidak, Makan Kacang Dapat Menurunkan Berat Badan
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR