Mulai Keto Hingga Puasa, 6 Jenis Diet Ini Jadi Tren Sepanjang 2018, Moms Pernah Coba?

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Rabu, 26 Desember 2018 | 20:40 WIB
Deretan diet populer 2018, Moms pernah coba? (freepik/ MICHAELA ZOLAKOVA)

Nakita.id - Berat badan tubuh ideal menjadi impian semua orang, tak sedikit yang menerapkan beragam program diet untuk mewujudkannya.

Ada banyak sekali jenis diet yang ramai diperbincangkan sepanjang tahun 2018, dimana diet ini menjanjikan hasil yang menggiurkan.

Penelitian menunjukkan, bahwa mengadopsi pola makan sehat harus diterapkan seumur hidup dan hal itu dianggap lebih efektif dibandingkan menjalankan diet.

Namun, tetap saja ada banyak orang yang senang mencoba tren diet baru demi mendapatkan hasil maksimal.

Nah, ini dia jenis diet paling popular tahun 2018 menurut pencarian yang dirilis Google Trend. Apa saja?

1. Diet Keto

Diet keto menempati urutan pertama diet paling populer tahun ini, karena hasilnya yang diklaim ampuh menurunkan berat badan dengan cepat.

Baca Juga : Diet Susu Dapat Turunkan Berat Badan dalam Sebulan, Begini Caranya!

Pro dan kontra bermunculan terkait diet ini, karena prinsipnya yang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat namun tinggi lemak.

Sebagai contoh, lebih memilih mengonsumsi sirloin steak daripada mengonsumsi pizza, lebih memilih menyantap gulai tunjang daripada nasi uduk.

Mereka yang menjalankan diet ini mengaku jika diet ini adalah diet terbaik dan hasil yang didapat tak hanya mampu menurunkan berat badan secara cepat, tapi juga menyehatkan.

Saking populernya, diet ketogenik banyak diterapkan kalangan selebriti seperti aktris Halle Berry, Kim Kardashian, hingga atlet LeBron James.

Diet keto menerapkan pola makan dengan asupan karbohidrat yang sangat rendah, yaitu kurang dari 10% atau 50 gram per hari.

Sementara asupan karbohidrat normal dalam sehari dalam pola makan normal, berkisar antara 50-60%.

2. Diet Dubrow

Diet yang dipopulerkan oleh pasangan Heather dan Terry Dubrow ini dianggap sebagai alternatif diet keto yang banyak mengonsumsi lemak namun minim karbohidrat.

Baca Juga : 4 Cara Mengolah Makanan Ini Efektif Bikin Keracunan, Sering Dilakukan Ibu Rumah Tangga!

Meski punya target yang sama dengan diet keto, namun diet Dubrow merekomendasikan pengikutnya untuk menerapkan pola makan interval.

Pasangan Dubrow mempublikasikan metode diet tersebut pada buku mereka yang berjudul: "The Dubrow Diet: Interval Eating to Lose Weight and Feel Ageless".

Pola makan interval yang dimaksud sebetulnya mirip konsep intermittent fasting, dimana periode puasa dibutuhkan berkisar antara 16 jam hingga sepanjang hari.

Diet dubrow membagi waktu makan menjadi tiga fase berbeda dimana setiap fase memiliki pola masing-masing.

Menurut pasangan Dubrow, pada fase satu kita harus berpuasa 16 jam dalam sehari sebagai sistem pengejut dan untuk mengatur kembali patokan tingkat lapar.

Kemudian, kita akan bertransisi ke fase kedua yang terdiri dari tiga periode puasa untuk penurunan berat badan singkat, menengah dan cepat.

Periode 1: Puasa 12 jam sehari dan makan selama 12 jam sisanya untuk menurunkan berat badan 0,5-1,5 pon (0,2-0,6kg) per minggu.

Baca Juga : Tak Perlu Obat, Cegah Ejakulasi Dini dengan 6 Makanan Lezat Ini

Dalam periode seminggu, kita juga bisa mengkonsumsi "cheating snack".

Periode 2: Puasa 14 jam sehari dan makan selama 10 jam sisanya untuk menurunkan berat badan 1-2,5 pon (0,45-1,13kg) per minggu. "Cheating meal" diperbolehkan.

Periode 3: Puasa 16 jam sehari dan makan selama 10 jam sisanya untuk menurunkan berat badan 2-4 pon (0,9-1,8kg) per minggu.

Diet Dubrow merekomendasikan pengikutnya agar makan banyak sayuran hijau dan protein tanpa lemak seperti sayuran berdaun hijau, kacang hijau, rumput laut, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan buncis

Pasangan Dubrow mempublikasikan metode diet tersebut pada buku mereka yang berjudul: "The Dubrow Diet: Interval Eating to Lose Weight and Feel Ageless". Pola makan interval yang dimaksud sebetulnya mirip konsep intermittent fasting, dimana periode puasa dibutuhkan berkisar antara 16 jam hingga sepanjang hari. Meskipun intermittent fasting populer dalam strategi penurunan berat badan, hasilnya cenderung beragam, apakah pola tersebut lebih efektif daripada sekadar menghitung kalori atau tidak. Diet dubrow membagi waktu makan menjadi tiga fase berbeda. Setiap fase memiliki rekomendasi periode puasa masing-masing. Menurut pasangan Dubrow, pada fase satu kita harus berpuasa 16 jam dalam sehari sebagai sistem pengejut dan untuk mengatur kembali patokan tingkat lapar. Contohnya, kita hanya makan dari siang hingga Pukul 20.00 selama lima hari. Jangan lupa pula untuk menghindari alkohol pada fase ini. Kemudian, kita akan bertransisi ke fase kedua yang terdiri dari tiga periode puasa untuk penurunan berat badan singkat, menengah dan cepat. Periode 1: Puasa 12 jam sehari dan makan selama 12 jam sisanya untuk menurunkan berat badan 0,5-1,5 pon (0,2-0,6kg) per minggu. Dalam periode seminggu, kita juga bisa mengkonsumsi "cheating snack". Periode 2: Puasa 14 jam sehari dan makan selama 10 jam sisanya untuk menurunkan berat badan 1-2,5 pon (0,45-1,13kg) per minggu. "Cheating meal" diperbolehkan. Periode 3: Puasa 16 jam sehari dan makan selama 10 jam sisanya untuk menurunkan berat badan 2-4 pon (0,9-1,8kg) per minggu. Kamu bisa memiliki satu hari "cheat day" dalam seminggu. Diet dubrow merekomendasikan banyak sayuran hijau dan protein tanpa lemak. Beberapa jenis makanan yang bisa kamu konsumsi, di antaranya: sayuran berdaun hijau, kacang hijau, rumput laut, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan buncis. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diet Dubrow, Alternatif Keto dengan Pola Makan Berbeda ", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/14/120000720/diet-dubrow-alternatif-keto-dengan-pola-makan-berbeda-. Penulis : Nabilla TashandraEditor : Lusia Kus Anna
Tujuan dari diet tersebut adalah menurunkan berat badan dan meningkatkan energi, sama dengan target dari para pelaku diet keto. Namun, alih-alih mengeliminasi karbohidrat, diet ini merekomendasikan pola makan interval atau berpuasa pada periode waktu berbeda. Menurut para pencipta diet dubrow, pola ini akan cenderung lebih tahan lama ketimbang konsumsi tinggi lemak. Sementara pola makan interval akan memberikan periode waktu pembakaran lemak yang bisa menambah energi dan pembaruan sel. "Proses ini dinamakan autophagy atau fase penghabisan racun," kata Terry Dubrow kepada Prevention. Baca juga: Mengenal 4 Pilihan Diet Keto Alternatif, Mau Coba? Pasangan Dubrow mempublikasikan metode diet tersebut pada buku mereka yang berjudul: "The Dubrow Diet: Interval Eating to Lose Weight and Feel Ageless". Pola makan interval yang dimaksud sebetulnya mirip konsep intermittent fasting, dimana periode puasa dibutuhkan berkisar antara 16 jam hingga sepanjang hari. Meskipun intermittent fasting populer dalam strategi penurunan berat badan, hasilnya cenderung beragam, apakah pola tersebut lebih efektif daripada sekadar menghitung kalori atau tidak. Diet dubrow membagi waktu makan menjadi tiga fase berbeda. Setiap fase memiliki rekomendasi periode puasa masing-masing. Menurut pasangan Dubrow, pada fase satu kita harus berpuasa 16 jam dalam sehari sebagai sistem pengejut dan untuk mengatur kembali patokan tingkat lapar. Contohnya, kita hanya makan dari siang hingga Pukul 20.00 selama lima hari. Jangan lupa pula untuk menghindari alkohol pada fase ini. Kemudian, kita akan bertransisi ke fase kedua yang terdiri dari tiga periode puasa untuk penurunan berat badan singkat, menengah dan cepat. Periode 1: Puasa 12 jam sehari dan makan selama 12 jam sisanya untuk menurunkan berat badan 0,5-1,5 pon (0,2-0,6kg) per minggu. Dalam periode seminggu, kita juga bisa mengkonsumsi "cheating snack". Periode 2: Puasa 14 jam sehari dan makan selama 10 jam sisanya untuk menurunkan berat badan 1-2,5 pon (0,45-1,13kg) per minggu. "Cheating meal" diperbolehkan. Periode 3: Puasa 16 jam sehari dan makan selama 10 jam sisanya untuk menurunkan berat badan 2-4 pon (0,9-1,8kg) per minggu. Kamu bisa memiliki satu hari "cheat day" dalam seminggu. Diet dubrow merekomendasikan banyak sayuran hijau dan protein tanpa lemak. Beberapa jenis makanan yang bisa kamu konsumsi, di antaranya: sayuran berdaun hijau, kacang hijau, rumput laut, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan buncis. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diet Dubrow, Alternatif Keto dengan Pola Makan Berbeda ", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/14/120000720/diet-dubrow-alternatif-keto-dengan-pola-makan-berbeda-. Penulis : Nabilla TashandraEditor : Lusia Kus Anna

3. Diet Noom

Diet Noom adalah diet berbasis aplikasi yang memungkinkan pengguna memasukkan data terkait pola olahraga, makan dan tidurnya hingga berat badan, target, serta informasi personal lainnya.

Mereka kemudian akan mendapatkan saran pola diet secara personal dan mendapatkan akses online untuk mencapai tujuan mereka.

Pada intinya, aplikasi ini akan membantu penggunanya untuk mengubah perilakunya dalam hal pola makan dan penurunan berat badan.

Baca Juga : 5 Aplikasi Cerdas Untuk Atur Keuangan, Ibu Rumah Tangga Wajib Punya!

Sayangnya, pengguna belum bisa mengakses aplikasi tersebut secara cuma-cuma.

Tarif dibanderol bergantung jangka waktu berlangganan, berkisar antara $16 hingga $60 atau sekitar Rp 233 ribu hingga Rp 875 ribu.

4. Diet Karnivora

Sesuai dengan namanya, diet karnivora hanya memungkinkan para pengikutnya untuk makan daging.

Konsumsi daging boleh disertai sedikit bumbu namun mereka dilarang mengonsumsi karbohidrat, sayuran dan buah.

Meski terdengar ekstrim, namun cukup banyak tokoh yang mempromosikan diet ini seperti akademis dari University of Toronto Jordan Peterson, penulis buku dan mantan dokter bedah ortopedi Shawn Baker, dan lainnya.

5. Diet Mediterania

Pelaku diet Mediterania akan menerapkan pola makan yang berfokus pada makanan nabati dan protein tanpa lemak, seperti ikan dan ayam.

Beberapa pihak menganggap diet ini sebagai diet yang cukup sehat dan ideal.

Baca Juga : Pelajaran dari Mendiang Adara Taista, Sering Dilakukan Sebelum Tidur Kebiasaan Ini Efektif Picu Kanker!

Salah satu alasannya adalah karena pola diet ini menekankan pentingnya konsumsi makanan yang sehat untuk jantung seperti kacang, ikan dan minyak zaitun.

Diet Mediterania juga membatasi asupan daging merah, mentega dan gula tambahan.

6. Diet Puasa

Intermittent Fasting Diet atau Diet Puasa juga menjadi salah satu pola diet yang paling popular di 2018 ini.

Baca Juga : Cara Minum Air Putih Ala Terapi Air Jepang, Bisa Turunkan Berat Badan!

Diet ini memiliki pola makan yang mewajibkan para pelakunya melakukan puasa selama 16 jam sehari dan bebas makan apa saja selama 8 jam sisanya.

Namun, jendela makan ini sebetulnya bervariasi.

Selain pola 16:8, ada pula pola 5:2 di mana selama lima hari kita bisa makan biasa dan dua hari berikutnya harus berpuasa.

Apakah Moms pernah mencoba salah satunya?