Berita Kesehatan: Tak Hanya Suwarti, Kate Middleton Juga Pernah Main Tenis Meja Saat Hamil 6 Bulan, Amankah?

By Fadhila Auliya Widiaputri, Jumat, 12 Oktober 2018 | 10:05 WIB
Suwarti dan Kate Middleton bermain tenis meja alias pingpong saat hamil (Kolase)

Nakita.id - Kehamilan tak menyurutkan semangat juang Suwarti bermain tenis meja alias pingpong di cabang ganda campuran Asian Para Games 2018

Meskipun tengah hamil saat bermain bermain tenis meja, Suwarti dan Mohamad Rian Prahasta pada nomor ganda campuran kelas TT 6-8 berhasil memperoleh medali emas.

Suwarti dan Mohamad Rian berhasil memperoleh medali emas dengan mengalahkan sesama wakil Indonesia, Banyu Tri Mulyo/Hamidah, dengan skor 2-1 (11-7, 9-11, 11-5) pada babak final, di Ecovention Ancol, Jakarta, Rabu (10/10).

Baca Juga : Kisah Perjuangan Suwarti Bersama Calon Bayi Menyumbang Emas Asian Para Games 2018

Saat berlaga di Asian Para Games 2018, Suwarti diketahui tengah hamil 4,5 bulan. 

Suwarti mengaku kemenangannya kali ini merupakan hasil kerja samanya bersama sang janin di dalam kandungan. 

 

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Bakteri Menyerang Perut Anak Nia Ramadhani, Makanan Sehat Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Meskipun sempat lemas dan mual selama pelatihan, tetapi beruntungnya Suwarti tetap mendapatkan dukungan dari suami, pelatih, dan dokter pribadinya. 

Sehingga ia bisa terus lanjut dan berjuang di laga Asian Para Games 2018. 

Sebelum Suwarti, The Duchess of Cambridge alias Kate Middleton ternyata juga pernah bermain tennis meja alias pingpong saat sedang hamil anak pertamanya di awal tahun 2013. 

Dilansir dari US Magazine, saat itu Kate Middleton dan Pangeran William sedang melakukan perjalan tur dua hari di Skotlandia. 

Keduanya mengunjungi salah satu penampungan tunawisma di Donald Dewer dan bermain beberapa cabang olahraga, salah satunya tenis meja. 

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Bakteri Menyerang Perut Anak Nia Ramadhani, Makanan Sehat Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Pangeran William, Earl of Strathearn dan Catherine, Countess of Strathearn bermain tenis meja di pusat Hiburan Donald Dewer pada tanggal 4 April 2013 di Glasgow, Skotlandia.

Dengan mantel kotak-kotak dan sepatu bot tumit berwarna hitam, Kate Middleton bermain tenis meja dengan wajah berseri-seri dan bahagia. Padahal saat itu ia tengah hamil 6 bulan. 

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kisah Kesembuhan Nutri, Pecinta Bakso dan Mie Instan Akhirnya Terkena Miom

Lantas pertanyaannya, amankah ibu hamil bermain tennis meja?

Bermain tenis meja alias pingpong selama kehamilan memang tidak masalah. Terlebih bila dilakukan di trimester pertama, di awal kehamilan. 

American College of Obstetricians and Gynecologists memang merekomendasikan aktivitas fisik dan olahraga selama kehamilan tetapi menyarankan menghindari kegiatan di mana ada risiko tinggi jatuh.

Dengan kata lain, bermain tenis meja alias pingpong tidak direkomendasikan, kecuali memang wanita hamil tersebut benar-benar pemain tenis meja yang berpengalaman.

Sebab tenis meja melibatkan perubahan arah yang cepat.

Dengan perubahan dalam pusat gravitasi Moms selama kehamilan, tikungan dan belokan yang cepat mengelilingi meja dapat membuat perempuan hamil lebih mudah jatuh.

Bila terjatuh, akibatnya Moms hamil dapat mengalami kontraksi atau abrupsi plasenta yakni komplikasi kehamilan yang serius di mana plasenta terpisah dari uterus.

Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan risiko kelahiran prematur.

Baca Juga : Miliki Rumah Seluas Keluarga Dinasti, Najwa Shihab Sediakan Kamar Untuk Mendiang Putrinya

Selain tenis meja, olahraga seperti ski air, berkuda, panjat tebing, skating, dan selancar juga sebaiknya tidak dilakukan. 

Sebab beberapa olahraga ini dapat menyebabkan risiko jatuh menimpa perut dan melukai janin yang sedang tumbuh. 

Olahraga yang sifatnya berisiko kontak fisik seperti squash, sepak bola, rugby, netball, voli, kickboxing, dan judo juga sebaiknya ditunda terlebih dahulu. 

Olahraga-olahraga ini beresiko membuat perempuan hamil mendapatkan pukulan atau tekanan keras di area perut. 

 

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Sayur dan Buah Bukan Menu Utama MPASI

Studi menunjukkan bahwa peningkatan suhu tubuh yang besar di awal kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.

Untuk mencegah diri dari terlalu panas, minum banyak air, dan jangan berolahraga dalam cuaca yang sangat panas atau lembap.

Jika usia kehamilan telah memasuki 16 minggu, sebaiknya jangan melakukan latihan apa pun yang melibatkan berbaring telentang dengan kaki terangkat, seperti sit-up.

Sebab berat rahim dapat menekan pembuluh darah utama (vena cava), dan membuat wanita hamil merasa lemas atau pusing.

Meski tidak semua olahraga dianjurkan untuk perempuan hamil, tetapi penelitian mengungkapkan bahwa perempuan hamil tetap membutuhkan olahraga untuk mencegah depresi dan membantu perkembangan otak janin. 

Berikut ini beberapa contoh olahraga ringan yang aman dilakukan oleh wanita hamil. 

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Istri Gilang Dirga Keguguran Karena Kelainan Jantung Bawaan Pada Janin, Makanan Ini Bisa Mencegahnya!

Jalan kaki santai

Jalan kaki santai adalah olahraga yang paling disarankan untuk perempuan hamil.

Selain mudah, murah dan praktis, aktivitas ini sudah terbukti berefek positif bagi kehamilan dan persalinan.

Lakukan olahraga  di pagi atau sore hari selama maksimal satu jam.

Tambahkan gerakan peregangan ringan seperti membuka tangan ke samping lalu menutupnya kembali sambil menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

 

Baca Juga : [Reportase] Saat Demam Jangan Minum Obat, Ikuti Tatalaksana Penanganan Berikut

Renang

Renang termasuk olahraga sehat bagi Moms hamil. Namun perlu diingat, penting untuk melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah renang agar tidak kram.

Waktu berenang berikut pemanasan dan pendinginan sebaiknya tidak lebih dari satu jam, 2-3 kali seminggu.

Senam hamil

Senam hamil umumnya dilakukan setelah kehamilan memasuki trimester ketiga.

Tujuannya untuk menyiapkan perempuan hamil menghadapi proses persalinan karena gerakan-gerakan yang diajarkan sudah lebih terarah, yaitu gerakan mengatur posisi, latihan pernapasan dan mengejan yang benar.

Senam hamil dilakukan 30-60 menit dengan bimbingan instruktur bersertifikat.

Jangan melakukannya secara sembarangan, apalagi kalau belum pernah melakukan sebelumnya.

Pilih kelas senam hamil di klinik bersalin atau rumah sakit terpercaya dan konsultasikan dengan dokter kandungan sebelumnya.

Beberapa kondisi khusus, misalnya ibu hamil dengan plasenta previa tidak dianjurkan untuk melakukan senam hamil.

Baca Juga : Miliki Kulit Sehat, Nana Mirdad Atasi Jerawat dengan 2 Bahan Alami Ini

Relaksasi ringan

Bila tidak bisa melakukan beberapa olahraga di atas karena satu dan lain hal, setidaknya cobalah untuk melakukan relaksasi ringan setiap hari.

 

Baca Juga : Riset Buktikan 90% Manusia Tidak Tahu Dirinya Mengalami Gangguan Fatal Ini

Relaksasi ringan bisa berupa latihan pernapasan dan pemusatan pikiran.Ambil posisi duduk yang nyaman, tarik napas dalam, lalu keluarkan. Lakukan beberapa kali sampai terasa relaks.

Bisa juga dengan peregangan, yakni dengan menarik kedua tangan ke depan atau ke atas, tahan dalam 8 hitungan, lalu lepas kembali.(*)