Baca Juga : Suami Shezy Ingin Cerai Sejak Setahun Nikah, Fenomena 'Ganjil' Usia Pernikahan Rentan Perceraian
5. Mereka menetapkan aturan dasar untuk argumen
Bukannya pasangan yang sudah lama tidak pernah melakukan pertengkaran atau menyesalkan suatu keputusan, ada kalanya mereka mengalami dua hal tersebut.
Tetapi mereka mampu belajar dari kesalahan yang telah dilakukan masa lalu dan kemudian bangkit untuk memperbaikinya.
Setelah pertengkaran bermuatan emosional berakhir, pasangan yang cerdas menetapkan beberapa aturan dasar untuk berdebat sehingga tidak pernah lepas kendali lagi untuk menyelewengkan kepercayaan, begitu kata penulis dan pakar hubungan Mario P. Cloutier.
Peraturan yang biasa mereka buat, “Kami tidak akan mengganggu satu sama lain ketika seseorang memberikan pendapatnya."
Cloutier mengungkapkan bahwa aturan seperti itu bukan tentang mencari kebenaran melainkan mendapatkan kesamaan sehingga mudah menghadapi masalah.
6. Mengakui perasaan dan sudut pandang masing-masing
Banyak pasangan yang kerap mengandalkan egonya masing-masing.
Tetapi, mereka yang baik adalah pasangan yang mampu menyelesaikan masalah dengan mengakui perasaan masing-masing, kemudian melihat dari sudut pandang masing-masing.
“Mereka mungkin berkata, ‘Saya tahu Anda melihatnya secara berbeda dari saya, tetapi saya menghargai bahwa Anda mendengarkan perspektif saya,”” ujar Kipp.
Kipp percaya bahwa cara tersebut mampu mengurangi sikap defensif dan memungkinkan percakapan yang lebih produktif.”
Source | : | Kompas.com,menshealth,Huffpost |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR