Melansir dari Kompas.com, psikolog bernama Joshua Klapow mengatakan, beberapa pasangan mampu menjalin hubungan tanpa perdebatan karena mereka mampu mengomunikasikan keinginan, kebutuhan, preferensi dan pendapat mereka dengan cara yang dapat diterima satu sama lain.
Pasangan yang terlihat "adem ayem" bukan berarti sama sekali tak pernah berselisih. Hanya saja, kata Klapow, mereka mampu menyelesaikan perselisihan itu.
Atau setidaknya, mereka saling mendengar dan saling berusaha untuk memperbaiki konflik.
“Pasangan yang berkomunikasi secara jujur, otentik, dan fokus pada berbagai informasi serta saling belajar untuk mengalah, cenderung lebih sedikit berdebat,” ucapnya.
Perbedaan pendapat tersebut tidak berlanjut menjadi sebuah perdebatan. Kuncinya, pasangan tersebut mampu mengelola konflik yang dihadapi agar tak berubah menjadi sebuah pertengkaran.
Di sisi lain, jika pasangan tidak pernah mengalami pertengkaran karena bertekad menghindari semua konflik, terlepas dari bagaimana hal tersebut mempengaruhi mereka, hal ini justru berakibat fatal untuk hubungan.
“Emosi yang terkait dengan perbedaan pendapat masih ada, bahkan dapat membuat hubungan semakin renggang,” kata Klapow.
Selain itu, menghindar dari konflik juga menyebabkan miskomunikasi dan salah persepsi tentang kualitas hubungan.
Mereka yang terus berusaha menghindari konflik, secara sadar atau tidak, dapat membenci pasangannya karena mengabaikan emosi mereka sendiri.
Namun, jika kita tak yakin mengapa hubungan jarang diwarnai oleh konflik, Klapow menyarankan kita untuk menanyakan beberapa hal dalam diri.
Tanyakan pada diri apakah ada topik, masalah, dan situasi yang kita rasa memiliki persepsi yang berbeda dengan pasangan.
Source | : | Kompas.com,menshealth,Huffpost |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR