7. Saling memberi manfaat dari berbagai keraguan
Pasangan yang memiliki argument sehat dan produktif tidak langsung mengambil kesimpulan di tengah perkelahian.
Mereka mencoba menenangkan diri dari perasaan tak nyaman dan mendengarkan serta mencoba mencari manfaat dari keraguannya sendiri.
“Hubungan yang sehat berarti bahwa orang menganggap pasangan mereka melakukan yang terbaik yang mereka dapat saat ini,” jelas Kipp.
“Dalam sebuah argumen, ini berarti mengasumsikan kedua pasangan memiliki tujuan yang sama: sebuah resolusi yang saling menguntungkan. Ini memungkinkan argumen untuk menjadi upaya tim untuk mencapai tujuan daripada pertengkaran.”
8. Mereka tidak lupa bahwa mereka adalah satu tim
Suami-istri merupakan satu tim, dalam keadaan suka maupun duka. Bahkan saat mereka adu argumen yang menegangkan, mereka tetaplah sebuah tim.
Saat sedang kaya atau miskin, dalam keadaan sakit maupun sehat. Dan sampai perdebatan yang dialami terasa meresahkan, kedua belah pihak tak akan egois dan mementingkan kepentingan berdua.
“Pasangan dalam hubungan jangka panjang yang telah memuaskan, mampu mengingat dan tak peduli betapa marahnya mereka dan kehidupan terus berlanjut setelah pertengkaran ini,” ujar Stark.
“Karena itu, mereka tidak ingin melakukan kerusakan atau perpisahan. Bahkan dalam keadaan emosional, mereka mampu bertahan dengan nilai jangka panjang dari pasangan. Mereka adalah tim, melindungi masa depan bersama-sama.”
Akan tetapi, bukan berarti pasangan yang tidak pernah bertengkar itu bahagia lho Moms!
Pasangan yang Tidak Bertengkar Tidak Bahagia
Source | : | Kompas.com,menshealth,Huffpost |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR