Nakita.id - Moms, selama beberapa tahun terakhir, jumlah anak-anak dengan obesitas telah meningkat secara dramatis.
Pada 2015, UNICEF mencatat angka prevalensi obesitas anak Indonesia mencapai 12,2%. Lalu kondisi apa yang bisa digolongkan obesitas?
Memang sangat sulit membedakan mana anak yang berpotensi mengalami obesitas, dan mana yang memiliki tulang dan otot besar secara alami.
Yang lebih parah, banyak orangtua tidak sadar anaknya mengalami obesitas.
Baca Juga : 4 Cara Melenyapkan Rasa Malas Saat Beraktivitas Menurut Para Ahli
Sebuah studi yang dibuat oleh Childhood Obesity menemukan bahwa 78% orangtua dari anak-anak usia prasekolah yang obesitas menganggap bahwa anaknya memiliki berat badan ideal.
“Kegemukan menjadi begitu umum dan ada kecenderungan melihat berat badan yang berlebihan menjadi normal,” ujar Dr. Ludwig, salah seorang peneliti dari Childhood Obesity.
Lalu bagaimana mencari tahu apakah anak mengalami obesitas?
Pemeriksaan rutin ke dokter menjadi jawabannya.
Moms mungkin bisa menghitung berat badan anak berdasarkan Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index/BMI), tetapi ada beberapa hal pula yang dapat menjadi faktor yang membuat anak obesitas.
Baca Juga : Perbedaan Pendarahan Tanda Kehamilan Dengan Pendarahan Menstruasi
Mama bisa menggunakan rumus berat badan dibagi tinggi badan.
Misalnya Si Kecil memiliki berat 25 kilogram dengan tinggi 90 cm.
Berarti 25 kilogram/0,9 m hasilnya 27,7. Jika hasilnya lebih dari 30 itu berarti si anak mengalami obesitas.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | nakita,Step to Health |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR