Sensasi terbakar di bagian perut atau yang lebih dikenal dengan mulas disebabkan oleh perubahan hormon. Hormon progesteron menjadi penyebab kendurnya klep antara perut dan kerongkongan, sehingga asam lambung tak terkontrol.
"Tekanan tambahan dari uterus yang meluas juga bisa menyebabkan mulas," kata Tanner. Sedangkan Chatrah menyarankan untuk segera mencari sebab dan menghindari apa yang memicu terjadinya mulas. Bisa saja mulas datang akibat sering mengonsumsi makanan asam seperti tomat atau jus jeruk.
Ngemil buah nanas bisa berfungsi sebagai enzim pencernaan yang menyamankan keluhan. Usahakan jangan berbaring selama satu sampai dua jam setelah makan. Sebaiknya perbanyak jalan kaki setelah makan malam untuk mengurangi rasa panas di dalam perut.
Baca juga : Hati-hati Hiperkolesterol Saat Hamil
4. Wasir
Penelitian menunjukkan 25% sampai 35% ibu hamil mengalami wasir (pembuluh darah bengkak di sekitar anus). Untuk itu Tanner merekomendasikan mandi dan berendam dengan air yang dicampur garam Epsom untuk mengurangi pembengkakan.
Ibu juga bisa mengoleskan tanaman herbal witch hazel, zat pengikat yang tersedia di berbagai apotek kesehatan untuk membantu mengecilkan wasir. Ditambah, tingkatkan asupan buah kiwi, jeruk, paprika dan satu dosis vitamin C.
5. Kaki bengkak
Sebagian besar kaki ibu hamil mengalami bengkak karena kekurangan protein, air, dan Vitamin B6. Maka, sebaiknya penuhi 3 asupan di atas dan jangan lupa untuk rutin mengangkat kaki.
"Angkat kaki Ibu dan pijatlah kaki dengan minta bantuan suami, dengan gerakan yang mengarah ke kepala," saran Tanner.
6. Stretch mark
Gen memainkan peran besar dari terbentuknya stretch mark selama hamil. "Beberapa orang lebih rentan terhadap stretch mark secara genetis, tapi bisa juga bervariasi . Ibu mungkin bisa mengalaminya hanya di satu kehamilan dan tidak lagi di kehamilan berikutnya," jelas Chatrath.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR