Nakita.id - Moms, siapa sih yang tak ingin memiliki tubuh langsing dan sehat?
Semua orang pasti ingin mendapatkannya dengan cepat.
Apalagi ada banyak metode diet yang bekerja untuk menurunkan berat badan dengan cepat.
Baca Juga : Kurus Tanpa Ribet, Yuk Bikin 4 Minuman Detoks untuk Turunkan Berat Badan
Tapi sayangnya, sebagian besar metode tersebut malah membuat kita kelaparan dan berat badan kembali naik dengan cepat saat "lepas diet".
Lantas, apa gunanya kita melakukan diet jika berat badan kembali naik?
Demi menurunkan berat badan secara permanen, sebaiknya kita menurunkannya secara perlahan.
Baca Juga : Sederet Pekerjaan Rumah Tangga Ini Bikin Cepat Kurus, Bahkan Bisa Bakar 500 Kalori dalam Tubuh
Kabar baiknya, banyak ahli berpendapat, kita bisa mendapatkan tubuh langsing tanpa harus melakukan "diet".
Cukup melakukan sedikit perubahan sederhana dalam gaya hidup, dan memiliki tubuh langsing bukan hanya impian belaka.
Nah, jika Moms bosan dengan berbagai metode diet dan ingin berat badan turun secara permanen.
Baca Juga : Moms Sering Naik Ojek Online? Perhatikan Hal Ini Biar Cantiknya Tetap Cetar!
Dilansir dari webmd.com, cara-cara di bawah ini mampu membantu Moms untuk mendapatkan berat badan ideal tanpa harus melakukan "diet".
1. Jangan lupakan sarapan
Sarapan adalah faktor penting yang justru mampu membuat berat badan tetap stabil.
Jika Moms ingin berat badan turun secara permanen, maka jangan lewatkan sarapan.
"Banyak orang berpikir melewatkan sarapan adalah cara yang bagus untuk mengurangi kalori. Tapi biasanya, mereka makan lebih banyak sepanjang hari," kata Elizabeth Ward. Elizabeth Ward adalah penulis Pocket Idiot's Guide to the New Food Pyramids.
Agar Moms tak perlu repot menyiapkan menu sarapan yang rumit, cobalah menu sederhana seperti semangkuk sereal gandum yang dicampur dengan susu rendah lemak dan buah.
2. Atur jadwal makan
Baca Juga : Ngeri! Karena Main Sepak Bola Saat Hujan, Pemuda Ini Tewas Tersambar Petir
Tentukan waktu di mana Moms harus berhenti makan, sehingga tak lagi tergoda pada makanan saat larut malam, atau camilan ketika menonton televisi.
Menurut Elaine Magee, ahli gizi kesehatan dari Stanford University, secangkir teh, semangkuk kecil es krim atau yogurt beku adalah makanan yang baik dikonsumsi jika Moms ingin menikmati makanan manis.
3. Berhati-hati dengan minuman berkalori
Minuman manis mengandung kalori tinggi, tapi tidak mampu mengurangi rasa lapar seperti makanan padat.
Jika Moms merasa haus, lebih baik minum air putih, air jeruk, susu rendah lemak atau skim, serta jus buah murni dalam porsi kecil.
Bila merasa lapar sebelum jam makan tiba, cobalah segelas jus sayuran bergizi dan rendah kalori untuk menunda lapar.
Cara ini sangat ampuh untuk mengurangi kalori dalam tubuh.
4. Kontrol lingkungan
Strategi sederhana lainnya untuk membantu mengurangi kalori adalah mengendalikan lingkungan.
Baca Juga : Ajak Anak Liburan ke Luar Negeri Tanpa Stres? Ini Dia Tipsnya!
Moms bisa memulainya dengan memasak sendiri makanan sehat daripada harus membeli makanan di restoran.
Itu berarti, Moms harus menghindari godaan restoran yang menyediakan berbagai jenis makanan yang menggoda lidah.
5. Kurangi porsi
Jika Moms tak tertarik dengan cara lain untuk mengurangi berat badan, cobalah untuk mengurangi porsi makan sebesar 10-20 persen.
Sebagian besar porsi yang disajikan baik di restoran maupun di rumah, lebih besar dari yang kita butuhkan.
Cobalah untuk mengukur porsi makan Moms.
Menurut Brian Wansink, penulis Mindless Eating, cara mudah untuk mengontrol porsi makan adalah dengan menggunakan piring atau mangkuk yang lebih kecil dari biasanya.
6. Perbanyak jalan kaki
Baca Juga : Bukti Tak Butuh Harta Mantan Suami, Begini Tampilan Mewah dari Rumah Sarita Mukti yang Bak Istana
Cobalah untuk jalan kaki hingga 10.000 langkah per hari.
Tak perlu terlalu cepat, Moms bisa menambahkan intensitas ini secara perlahan.
Lakukan apapun yang Moms bisa agar lebih aktif setiap hari.
Moms dapat mencoba berjalan kaki sambil menerima telepon, mengajak hewan peliharaan untuk jalan-jalan, atau melakukan gerakan selama iklan televisi.
Source | : | webmd.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR