Nakita.id - Apakah Moms termasuk yang berat badannya naik selama pandemi?
Jangan dulu panik, fenomena naiknya berat badan selama swakarantina di masa pandemi Covid-19 ternyata tak hanya dirasakan Moms saja.
Tapi juga dirasakan oleh penduduk di hampir seluruh penjuru dunia.
Pasalnya, selama berada di rumah saja, seseorang rentan merasa stres dan pola makannya berubah.
Penyebab berat badan naik utamanya adalah pilihan makanan yang tinggi gula dan lemak.
Bukan tanpa alasan orang-orang yang berbulan-bulan terpaksa tetap berada di rumah akibat pandemi jadi memilih makanan yang “kurang” bernutrisi.
Sebut saja makanan manis yang dengan cepat dapat memberi energi pada tubuh untuk bertahan di masa sulit dan tak pasti ini.
Harus beradaptasi di tengah situasi lockdown dalam waktu cepat mengubah rutinitas harian yang selama ini sudah tertata.
Salah satu yang juga terpengaruh adalah pola makan. Jika ditelaah, penyebab berat badan naik selama pandemi, di antaranya:
1. Siklus makan dan stres
Ketika seseorang merasa stres – entah itu khawatir atau takut – secara alami tubuh mencari makanan manis, berlemak, atau karbohidrat sebagai sumber energi instan.
Jenis makanan-makanan ini bersifat “menenangkan”, namun sayangnya, solusi instan jangka pendek ini justru menjadi penyebab berat badan naik selama pandemi.
Seseorang bisa terperangkap dalam siklus pola makan tidak sehat dan terus menerus mengonsumsi makanan kurang bernutrisi.
Konsekuensi lainnya adalah risiko mengalami penyakit jantung, diabetes, obesitas, hingga masalah emosional seperti depresi hingga cemas berlebih.
Baca Juga: Jangan Emosian Moms! Ternyata Keseringan Marah Bisa Bikin Gendut, Simak Penjelasan Ilmiahnya
2. Hormon stres
Saat merasa stres, otak akan memproduksi hormon stres ke aliran darah, berupa kortisol dan adrenalin.
Untuk mengimbanginya, otot dan liver akan mengeluarkan glukosa sehingga tubuh terasa lebih berenergi.
Menurut riset, glukosa ini harus diisi ulang setelah perasaan stres berlalu.
Akibatnya, muncul keinginan untuk mengonsumsi makanan manis, tinggi sodium, dan juga berlemak.
Akumulasi lemak dan gula yang dikonsumsi ini tanpa sadar telah menumpuk di beberapa bagian tubuh, yang paling mudah adalah di perut.
Dalam jangka panjang, ini akan menimbulkan sindrom metabolik.
Baca Juga: Jangan Takut! Ternyata Faktor Ini Sebabkan Berat Badan Naik Saat Hamil
3. Tidak banyak bergerak
Diharuskan berada di rumah selama berbulan-bulan terkadang membuat seseorang tak lagi banyak bergerak seperti sebelumnya.
Jika rutinitas pagi biasa dimulai dengan jogging atau mengakhiri hari dengan mampir ke gym, kini tidak lagi.
Memang banyak pilihan berolahraga secara virtual dengan mengikuti kelas-kelas online, namun tidak semua orang memiliki kemewahan sumber daya untuk melakukannya.
Semisal tidak sempat melakukannya karena tuntutan menuntaskan pekerjaan work from home.
Semakin jarang seseorang aktif bergerak, ditambah lagi dengan pola makan sembarangan akibat stres dapat menjadi penyebab berat badan naik selama pandemi.
Selama belum ada kepastian kapan masa sulit Covid-19 ini berakhir, sebaiknya setiap orang mengantisipasi agar jangan terjebak dalam fenomena ini.
Jika sudah terlanjur melihat angka di timbangan bertambah pun, belum terlambat kok untuk kembali menjalani hidup sehat.
Yuk mulai jalani pola hidup sehat sekarang juga!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stres Akibat Lockdown, Penyebab Berat Badan Naik Selama Pandemi"
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR