Nakita.id - Moms sudah pernah alami pisah ranjang dengan Dads?
Eits, pisah ranjang di sini bukan berarti bercerai ya Moms, melainkan tidur di tempat berbeda dengan Dads.
Sepertinya untuk pasangan suami istri tidur dengan ranjang yang berbeda dianggap tak baik.
Bahkan tak sedikit yang menilai seolah mengisyaratkan keretakan dalam rumah tangga.
Tapi benarkah demikian?
Nyatanya pisah ranjang tidak semata-mata karena adanya keretakan rumah tangga ya Moms, pisah ranjang itu juga diperlukan untuk pasangan suami istri.
Padahal banyak alasan mengapa kemudian pasangan harus memutuskan untuk pisah ranjang.
Salah satu alasan yang paling umum adalah mendengkur, bolak-balik saat tidur, dan kondisi lampu yang membuat pasangan berpikir ulang untuk tidur satu tempat.
Tentu keadaan itu akan mengganggu kualitas tidur Moms, jika dirasa sudah melampaui batas kemampuan untuk tetap tinggal satu ranjang, pisah tidak ada salahnya.
Bahkan di AS banyak wanita yang memilih untuk pisang ranjang dengan suami.
Mengutip dari laman Women's Health hampir semua alasan pisah ranjang menunjukkan adanya rasa tidak nyenyak saat tidur.
Apalagi tidur sendiri sangat diperlukan oleh tubuh, punya kualitas tidur yang buruk tentu akan sangat berpengaruh pada kondisi tubuh.
Miliki kualitas tidur yang baik bahkan erat kaitannya dengan kesehatan dan pekerjaan yang lebih baik di esok hari.
Baca Juga: Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Tubuh, Kenali Tanda-tanda Bahwa Moms Ternyata Kurang Tidur
Apakah kemudian pisah ranjang ini buruk untuk pasangan?
Dr. Winter mengatakan jika tidur secara terpisah adalah pilihan pribadi setiap pasangan, bahkan dua orang tetap bisa saling mencintai meskipun tidur di tempat yang berbeda.
Ia menegaskan jika hubungan yang sehat dan eksklusif tidak harus tidur di ranjang yang sama.
Meski pilihan untuk tidur terpisah sudah umum dilakukan oleh pasangan suami istri tetapi sebenarnya yang paling penting adalah menjelaskan keinginan itu agar pasangan mengetahuinya.
Baca Juga: Dijamin Bikin Tidur Moms Nyenyak, Cat Kamar Tidur dengan Salah Satu dari 4 Warna Ini
Seperti yang dimuat dalam Wpmen's Health, terapis pasangan, Sherry Amatenstein mengatakan jika seorang ingin pisah ranjang dari pasangan harus bisa menjelaskan jika itu tidak ada hubungannya dengan perasaan dan meminta agar tidak tersinggung.
Amatenstein menambahkan bahwa waktu menyendiri bisa jadi hal yang baik untuk pasangan.
"Senang rasanya memiliki ruang dan waktu untuk diri sendiri," katanya.
Jika memutuskan untuk pisah ranjang dengan pasangan pastikan untuk tidak melupakan kebutuhan seksual.
Moms dan Dads bisa membuat jadwal lakukan hubungan intim atau lebih memilih pada spontanitas saja.
Berpisah ranjang dengan pasangan bahkan bisa jadi salah satu peningkat gairah pasangan untuk lakukan hubungan intim.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | womens health |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR