“Daging domba mudah diolah jadi apa saja. Semua bagiannya bisa diolah, mulai dari bagian pinggang termasuk kaki,” kata Corporate Chef Meat and Livestock Australia (MLA) Samuel Burke dalam sesi webinar Peluncuran Kampanye #Lambassador bersama Meat & Livestock Australia, Selasa (27/10/2020).
Setiap bagian domba memiliki karakteristik yang berbeda. Karena itulah setiap bagian juga bisa jadi berbeda cara masaknya.
Harus disesuaikan dengan karakteristik daging tersebut untuk bisa mengeluarkan rasa yang paling maksimal.
Baca Juga: Dinilai Sebabkan Darah Tinggi, Ternyata Sate Kambing Justru Menyehatkan Bila Dimasak dengan Cara Ini
Pinggang ke bawah
Menurut Sam, bagian pinggang domba ke bawah terus hingga ekor biasanya paling mudah diolah.
Daging bagian pinggang ke bawah bisa diolah dengan cara apapun. Termasuk cara sederhana seperti dipanggang, dibakar, dijadikan steak, atau ditumis.
Sementara bagian punggung juga cocok diolah dengan cara dibakar. Biasanya bagian pinggang yakni iga domba sangat cocok diolah jadi sajian fine dining.
“Kami suka membakar domba di Australia. Domba membawa banyak budaya jadi satu, merobohkan dinding pembatas, dan membawa semua orang ke meja makan,” tutur Sam.
Bagian kaki domba khususnya sangat populer dipanggang untuk sajian makan bersama di akhir pekan di Australia.
Namun tak terbatas itu saja, daging pinggang ke bawah juga cocok untuk dibakar dan diolah jadi shawarma sampai sate.
Pinggang ke atas
Jika bagian pinggang ke bawah cocok dimasak dengan cara sederhana dan cepat, maka pinggang ke atas sebaiknya masak yang lama dengan bumbu kompleks.
Bagian bahu, leher, dan betis domba lebih cocok dimasak slow braising atau direbus perlahan dengan aneka bumbu.
Menurut Sam, salah satu alasannya karena bagian pinggang ke atas punya lapisan kenyal yang khas dan harus dimasak dengan perlahan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR