Nakita.id - Masyarakat Indonesia jarang mengonsumsi daging domba ketimbang daging sapi atau ayam.
Namun tahukah Moms kalau daging domba tak kalah enak dan bergizi dari daging sapi atau ayam.
Sebelum Moms mencoba daging domba ada baiknya mengetahui bagian-bagian agar mudah memasaknya.
Baca Juga: Bisa Picu Alergi, Bolehkah Ibu Hamil Konsumsi Daging Kambing atau Domba? Ketahui Cara Pencegahannya
Daging domba mungkin kurang populer di Indonesia dibandingkan daging kambing atau sapi.
Padahal daging domba tak kalah enak dan bergizi. Daging domba dari Australia umumnya punya tekstur empuk dan tidak terlalu berlemak.
Rasanya juga cenderung tidak terlalu kuat. Salah satu alasannya, domba Australia diberi pakan rumput.
“Daging domba mudah diolah jadi apa saja. Semua bagiannya bisa diolah, mulai dari bagian pinggang termasuk kaki,” kata Corporate Chef Meat and Livestock Australia (MLA) Samuel Burke dalam sesi webinar Peluncuran Kampanye #Lambassador bersama Meat & Livestock Australia, Selasa (27/10/2020).
Setiap bagian domba memiliki karakteristik yang berbeda. Karena itulah setiap bagian juga bisa jadi berbeda cara masaknya.
Harus disesuaikan dengan karakteristik daging tersebut untuk bisa mengeluarkan rasa yang paling maksimal.
Baca Juga: Dinilai Sebabkan Darah Tinggi, Ternyata Sate Kambing Justru Menyehatkan Bila Dimasak dengan Cara Ini
Pinggang ke bawah
Menurut Sam, bagian pinggang domba ke bawah terus hingga ekor biasanya paling mudah diolah.
Daging bagian pinggang ke bawah bisa diolah dengan cara apapun. Termasuk cara sederhana seperti dipanggang, dibakar, dijadikan steak, atau ditumis.
Sementara bagian punggung juga cocok diolah dengan cara dibakar. Biasanya bagian pinggang yakni iga domba sangat cocok diolah jadi sajian fine dining.
“Kami suka membakar domba di Australia. Domba membawa banyak budaya jadi satu, merobohkan dinding pembatas, dan membawa semua orang ke meja makan,” tutur Sam.
Bagian kaki domba khususnya sangat populer dipanggang untuk sajian makan bersama di akhir pekan di Australia.
Namun tak terbatas itu saja, daging pinggang ke bawah juga cocok untuk dibakar dan diolah jadi shawarma sampai sate.
Pinggang ke atas
Jika bagian pinggang ke bawah cocok dimasak dengan cara sederhana dan cepat, maka pinggang ke atas sebaiknya masak yang lama dengan bumbu kompleks.
Bagian bahu, leher, dan betis domba lebih cocok dimasak slow braising atau direbus perlahan dengan aneka bumbu.
Menurut Sam, salah satu alasannya karena bagian pinggang ke atas punya lapisan kenyal yang khas dan harus dimasak dengan perlahan.
Senada dengan Sam, Celebrity Chef Vania Wibisono pun cenderung mengolah bagian bahu ke atas dari domba dengan proses yang lama.
Masakan dengan proses masak lama seperti sup atau hidangan ala mediterania semacam nasi briyani, nasi mandi, atau nasi kebuli.
Pasalnya daging domba bagian pinggang ke atas cenderung punya partikel yang jauh lebih kecil sehingga rasanya lebih kompleks. Membuat potongan tersebut lebih enak jika dimasak dengan proses yang agak lama.
Sementara Sam kadang mengolah bagian pinggang ke atas tersebut dengan cara dibakar dalam waktu lama dan dibuat sandwich.
Atau jika sedang ingin makanan sehat kamu bisa menggunakan daging domba sebagai topping salad.
“Kamu bisa memadukannya dengan nasi coklat, beberapa jenis rempah, acar sayuran, dan potong-potong saja bahu domba tersebut,” tukas Sam.
Namun pada dasarnya padu padan daging domba menjadi sajian tertentu bergantung pada selera masing-masing.
Menurut Vania, dunia kuliner bukanlah dunia yang baku. Kamu bisa berekspresi sesuai dengan selera dan kreativitas.
“Ada orang yang lebih suka lamb racks jadi boleh dicoba masing-masing kuliner biar menciptakan rasa sendiri-sendiri sesuai kesukaan keluarga masing-masing,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Pilih Potongan Daging Domba Sesuai Masakan"
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR