Sia-sia, Ahli Kesehatan Buktikan Fakta Melewatkan Sarapan Malah Tidak Membantu Penurunan Berat Badan
Nakita.id - Banyak orang berpikir saat ingin menurunkan berat badan maka harus mengurangi makanan.
Salah satu yang banyak dilakukan adalah melewatkan sarapan.
Tidak makan di pagi hari dan menundanya hingga siang dengan harapan badan bisa jadi lebih kurus.
Nyatanya, cara tersebut tak memengaruhi berat badan, terutama pada mereka yang kelebihan berat badan dengan pradiabetes atau diabetes.
Baca Juga: Kabar Gembira! Makanan Karbohidrat Tinggi yang Dikenal Bikin Gendut Ini Malah Bantu Perut Jadi Rata
"Kami telah lama bertanya-tanya, apakah ketika seseorang menunda makan hingga siang hari akan memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan energi," kata penulis studi Nisa M. Maruthur, MD, MHS, profesor kedokteran, epidemiologi dan keperawatan di Universitas Johns Hopkins, Baltimore.
"Sebagian besar studi sebelumnya tidak mengontrol jumlah kalori, jadi tidak jelas apakah orang yang makan lebih awal hanya makan lebih sedikit kalori. Dalam studi ini, satu-satunya hal yang kami ubah adalah waktu makan."
Maruthur dan rekannya mengikuti 41 orang dewasa yang kelebihan berat badan dalam studi 12 minggu.
Melansir Science Daily, sebagian besar peserta (90%) adalah wanita kulit hitam dengan pradiabetes atau diabetes, dan berusia rata-rata 59 tahun.
Dua puluh satu orang dewasa mengikuti pola makan yang dibatasi waktu, membatasi makan pada jam-jam tertentu dalam sehari, dan makan 80% kalori mereka sebelum jam 1 siang.
Sedangkan 20 peserta yang tersisa makan pada waktu biasa selama jendela 12 jam, mengonsumsi setengah dari kalori harian mereka setelah jam 5 sore, selama 12 minggu penuh.
Semua peserta mengonsumsi makanan sehat yang telah disiapkan sebelumnya yang disediakan untuk penelitian.
Berat badan dan tekanan darah diukur pada awal penelitian; kemudian pada 4 minggu, 8 minggu, dan 12 minggu.
Baca Juga: Santai-santai Berkhasiat, Moms Bisa Turunkan Berat Badan Cuma dengan Ngeteh, Ini Resepnya
Hasil analisis studi yang telah dilaporkan dalam Sesi Ilmiah American Heart Association 2020 ini menemukan, bahwa orang-orang di kedua kelompok kehilangan berat badan dan mengalami penurunan tekanan darah kapan pun mereka makan.
Maruthur mengaku, dirinya dan tim sempat mengira bahwa kelompok yang dibatasi waktu akan mernurunkan lebih banyak berat badan.
"Namun itu tidak terjadi. Kami tidak melihat adanya perbedaan dalam penurunan berat badan bagi mereka yang makan sebagian besar kalori mereka lebih awal dibandingkan mereka yang makan di kemudian hari. Kami juga tidak melihat adanya efek pada tekanan darah," kata Maruthur.
Para peneliti saat ini mengumpulkan informasi lebih rinci tentang tekanan darah yang dicatat selama 24 jam, dan mereka akan mengumpulkan informasi ini dengan hasil studi tentang efek pemberian makan yang dibatasi waktu pada gula darah, insulin dan hormon lainnya.
“Bersama-sama, temuan ini akan membantu kita untuk lebih memahami efek dari makan yang dibatasi waktu pada kesehatan kardiometabolik,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menghindari Makan di Pagi Hari Tak Menurunkan Berat Badan Lebih Banyak"
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR