Nakita.id - Banyak orang-orang yang memahami diet itu mengurangi jumlah makan sehari-hari.
Padahal, berdiet itu lebih kepada pengaturan pola makan dan penyesuaian jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Karena salah kaprah ini, sebagian besar orang melakukan diet didasari keinginan ingin menurunkan berat badan banyak dalam waktu singkat.
BACA JUGA Ternyata Keliru Moms! Jangan lagi Menyelimuti Si Kecil saat Demam
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan hal tersebut.
Namun, perlu diketahui bahwa penurunan berat badan yang baik adalah 0,5-1 kilogram per minggu, atau 2 hingga 4 kilogram dalam sebulan.
Nah, bagi Moms yang melakukan diet, penting juga untuk memerhatikan kondisi tubuh saat diet sedang dilakukan.
BACA JUGA Ibunda Artis Olivia Zalianty, Tetty Liz Dilarikan ke Rumah Sakit
Jika diet yang dilakukan ternyata menimbulkan gejala seperti berikut pada tubuh, itu tandanya Moms harus mengubah pola makan dan diet.
Dilansir dari thisisinsider.com, berikut gejala-gejala yang membuat Moms harus mengganti pola diet.
1. Insomnia atau kelelahan
Kekurangan tidur atau kelelahan secara terus menerus bisa disebabkan oleh diet yang sedang Moms lakukan.
Jika tidak mengonsumsi cukup kalori untuk melakukan aktivitas, Moms bisa merasa lelah terus menerus.
BACA JUGA : 4 Macam Makanan ini Wajib Dihidangkan untuk Balita, Moms Harus Tau!
Moms menjalani diet yang salah bila aktivitas keseharian tidak begitu aktif namun di malam hari sulit untuk tidur.
Apa yang dikonsumsi, dan juga jam berapa Moms makan, memiliki peran besar untuk membuat diri lebih enerjik.
Begitu juga apabila mengonsumsi makanan sebelum tidur, ada kecenderungan akan terbangun di malam hari.
BACA JUGA : Review Play Mat yang Bikin Si Kecil Nyaman dan Bantu Stimulasinya
Tubuh butuh 3 sampai 4 jam untuk mencerna makanan, dan apabila berbaring sebelum mencapai waktu tersebut maka bisa menyebabkan mulas.
Mulailah hari dengan sarapan oatmeal atau sereal, serta konsumsi juga sayur penambah energi seperti brokoli, kangkung.
2. Muka rusak dan berjerawat
Beberapa makanan bisa membuat wajah sehat, namun sebagian juga bisa memberikan dampak buruk pada muka.
Konsumsi makanan yang berfokus pada lemak tinggi, produk susu, dan gula dengan glikemik tinggi seperti roti dan pasta mungkin tidak cocok untuk Moms.
Hindari konsumsi produk susu seperti keju, es krim, roti, kue, soda, cokelat.
BACA JUGA Wow! Usia Sudah 70 Tahun, Tapi Penampilan Perempuan ini Masih Cantik, Ternyata ini Rahasianya!
3. Perubahan mood
Makanan, khususnya gula, kadang disebut sebagai "regulator emosional".
Studi oleh Health Psychology menemukan bahwa gula darah rendah dikaitkan dengan mood negatif, dan sebaliknya gula darah tinggi menandakan mood positif.
Singkatnya, perasaan yang sedang dialami seseorang dapat dipengaruhi dari apa yang dikonsumsi.
BACA JUGA Ubah Gaya Rambut, Penampilan Prilly Latuconsina Makin Menawan
Jurnal riset dari Dartmouth Undergraduate menunjukkan diet yang rendah karbohidrat meningkatkan perasaan amarah, depresi, dan tensi.
Sementara, diet tinggi protein dan rendah karbohidrat meningkatkan emosi amarah.
Bila Moms mengalami perubahan mood seketika, ingat kembali makanan apa yang sudah dimakan dan perhatikan jenis makanan yang hendak dikonsumsi.
BACA JUGA Gemas, Video Balita Ganteng yang Mengantuk di Salon Ini Jadi Viral!
"Perasaan amarah atau jengkel adalah salah satu tanda tidak memiliki cukup kalori dalam tubuh," jelas Caroline Apovian, direktur Nutrition and Weight Management Center di Boston Medical Center dan profesor di Boston University Schoolo of Medicine.
4. Perut kembung
Kembung adalah saat perut terisi gas atau membengkak, yang mengakibatkan ketidaknyamanan.
Tidak ada penyebab tunggal terjadinya kembung, makan terlalu banyak, kepekaan makanan, dan serat yang berlebihan dalam makanan adalah beberapa kemungkinan penyebab kembung.
Jika Moms sering merasa kembung, terutama setelah makan, cek kembali diet yang dilakukan.
BACA JUGA Ternyata Trik Rahasia Ini Jadi Kunci Memasak Pempek Kenyal Alami
Bisa jadi Moms baru saja mengonsumsi terlalu banyak kalori dalam sekali makan, atau sudah makan terlalu banyak makan makanan berserat tinggi yang tidak mudah dicerna, seperti kacang atau tauge.
"Mengonsumsi makanan dengan porsi lebih kecil dapat membantu mencegah kembung," kata Ahli diet terdaftar dan profesor klinis, Joan Salge Blake.
Meskipun mungkin akhirnya harus mengganti cara makan dari waktu ke waktu, ia merekomendasikan untuk sekadar memerhatikan apa yang dimakan dan makan dengan tempo perlahan juga.
5. Sakit kepala
Sering sakit kepala? Perhatikan jumlah konsumsi makanan berproses dan beku, atau porsi minum air putih setiap harinya.
Dehidrasi bisa menjadi penyebab umum sakit kepala.
Konsumsi buah dan sayur yang punya kandungan air melimpah, seperti semangka, selada, dan pastikan dalam keadaan masih segar.
BACA JUGA Miris! Anak Usia Empat Tahun ini Terbiasa Merokok Seperti Orang Dewasa
Selain itu, hindari juga konsumsi produk susu.
6. Bau badan
Meskipun tidak ada bau badan yang harum, namun jika merasa bau badan berbeda dari bau khas bisa menandakan ada yang tidak beres dalam tubuh.
Dokter naturopati Cynthia Bye menjelaskan, "bau badan umumnya berasal dari racun internal yang terbentuk lebih cepat."
BACA JUGA Khasiatnya Luar Biasa! Rempah-rempah ini Bikin Moms Tampak Awet Muda
Keringat sendiri tidak sebenarnya tidak berbau, faktor yang menimbulkan aroma dalam keringat adalah bakteri yang hidup di kulit dan racun dikeluarkan dari tubuh melalui keringat, dan terkadang dari makanan yang dimakan.
Bau ini bisa jadi tanda penyakit atau infeksi.
Misalnya, keringat yang sangat tidak enak bisa memberi sinyal adefisiensi pada magnesium, atau keringat yang berbau tajam bisa menjadi infeksi ragi atau bakteri.
BACA JUGA Ingat Temmy Rahadi Pemeran Misteri Ilahi? Ini Kabarnya Sekarang
Jika merasa aroma badan tidak biasa-biasa saja, mungkin tubuh sedang memberikan sinyal untuk beralih pola makan Moms.
Source | : | thisisinsider.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR