Nakita.id - Berwarna hijau dan memiliki bentuk yang unik, brokoli menjadi sayuran lezat yang digemari banyak orang.
Brokoli merupakan sayuran yang kaya serat, vitamin A dan C, kalsium dan folat memiliki nutrisi tinggi yang ampuh mencegah terjadinya kerusakan pembuluh darah khususnya pada penderita diabetes.
Selain itu, brokoli dapat menurunkan kadar lemak dalam darah.
Disamping itu, brokoli kaya akan sulforaphane yang ampuh menangkal penyakit serius seperti kanker.
BACA JUGA: Perkembangan Si Kecil Sempurna, Begini Cara Membaca Grafik KMS
Dengan kata lain, brokoli merupakan sayuran yang komplet kandungan gizinya.
Namun, semua akan percuma jika kita mengolahnya dengan cara yang salah.
Jika diolah dengan tidak tepat, kandungan luar biasa dalam brokoli akan terbuang percuma.
Selama ini, Moms mungkin akan langsung menggoreng atau menumis brokoli setelah dicuci.
BACA JUGA: Cukup Setengah Jam Bayi Tidur Siang, Bikin Ingatannya Lebih Bagus Moms
Lalu bagaimana cara tepat memasak brokoli?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan, brokoli yang dikonsumsi dengan cara digoreng mengurangi tingkat fotokimia yang berpotensi melawan kanker.
Yang mearik, penelitian lain yang dilakukan di Zheijiang University pada 2011 juga menemukan brokoli yang dipotong sebelum dimasak akan membantu mempertahankan kandungan sulforaphane dalam brokoli tetap terkunci.
Para ilmuwan melakukan eksperimen dengan mengolah brokoli yang dibelinya di pasar dengan beragam cara.
BACA JUGA: Moms Berbadan Gemuk? Begini Caranya Agar Terlihat Lebih Langsing
Hasilnya, memotong brokoli menjadi potongan kecil berukuran 2 milimeter dan mendiamkannya selama 90 menit sebelum dimasak, akan meningkatkan kadar sulforaphane dalam brokoli 2,8 kali lipat.
Tapi, mereka percaya mendiamkan sayuran selama 30 menit juga cukup.
Penelitian ini mendapat dukungan dari Dr Ayesha Sherzasia, seorang ahli neurologi dan wakil direktur Alzheimer’s Prevention Program di Loma Linda University, Amerika Serikat
Sherzasia menyebutkan, brokoli juga mengandung sebuah enzim bernama myrosinase yang melakukan kontak dengan komponen lain yaitu glucosinolate.
Semakin banyak kontak yang terjadi, maka brokoli akan semakin banyak mengeluarkan senyawa sulforaphane yang bagus untuk kanker.
BACA JUGA :Tragis, Bayi ini Meninggal Akibat Menyusu dari Botol Tanpa Diawasi
Dengan demikian, memotong brokoli menjadi potongan kecil akan membuat kandungan ini semakin banyak.
Penelitian juga menemukan metode memasak brokoli yang umum dilakukan seperti direbus atau dimasukkan ke microwave agar empuk akan mengurangi kandungan gluksinolat dalam sayuran.
Disamping itu, Sherzasia menyarankan untuk mengonsumsi bokoli dalam kondisi masih mentah.
Atau, Moms bisa mengukusnya lebih dulu selama tidak lebih dari 5 menit sebelum dihidangkan.
Nah bagaimana Moms, tertarik menjadikan brokoli sebagai camilan sehat esok hari?
BACA JUGA :Ultah Berdekatan, Tengok Momen Manis Bella dan Mantan Istri Engku Emran Seperti Kembar!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR