Cara ini membangun komunikasi yang baik untuk orangtua dan anak.
Sekaligus melatih anak untuk terbiasa bersosialisasi dan berdiskusi dengan orang lain.
Kedisiplinan yang diterapkan merupakan bentuk penguatan perbuatan baik yang dilakukan oleh anak.
Untuk menerapkan disiplin, orangtua dan anak membuat kesepakatan di awal.
Memberikan anak sebuah penghargaan atas perbuatan baik dapat dilakukan dan konsekuensi bila anak melakukan kesalahan.
Penghargaan akan diberikan dengan hal sederhana seperti pujian atau hal yang diinginkan oleh anak.
Jika melanggar kesepakatan, anak akan mendapatkan konsekuensi sesuai yang telah disetujui di awal.
Keterbukaan orang tua dan keterlibatan anak dalam mengambil keputusan dalam pola asuh ini akan membuat anak terbiasa dengan negosiasi, diskusi, dan memecahkan masalah sendiri.
Memahami peraturan berdasarkan tindakan yang dibuat mengajarkan anak untuk berani dalam mengambil keputusan yang diambilnya.
Anak menjadi terlatih dengan konsekuensi yang ditanggungnya.
Pola asuh demokratis mengajarkan anak untuk mampu berpikir secara rasional.
Baca Juga: Pola Asuh Otoriter yang Buat Anak Disiplin Tapi Ada juga Dampaknya, Simak di Sini!
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR