Nakita.id - Kehamilan adalah momen yang penuh kegembiraan dan harapan bagi setiap ibu.
Namun, terkadang dapat terjadi komplikasi yang mengkhawatirkan, salah satunya adalah janin terlilit usus.
Kondisi ini terjadi ketika tali pusat janin melilit atau terjepit di sekitar bagian tubuhnya, khususnya di sekitar leher atau badan.
Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai penyebab janin terlilit usus, faktor risiko yang terkait, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
Salah satu penyebab umum janin terlilit usus adalah gerakan aktif janin di dalam rahim.
Gerakan yang terlalu aktif dan sering dapat menyebabkan tali pusat melilit tubuh janin dan mengakibatkan terjepitnya usus.
Jika tali pusat janin relatif lebih pendek dari biasanya, maka ada risiko lebih tinggi bagi janin untuk terlilit usus.
Panjang tali pusat yang tidak memadai dapat memicu kondisi ini terjadi.
Jika plasenta (ari-ari) letaknya rendah atau menutupi sebagian atau seluruh serviks, maka risiko janin terlilit usus meningkat.
Hal ini disebabkan oleh posisi tali pusat yang berdekatan dengan plasenta, sehingga rentan terjepit.
1. Kehamilan GMoms: Kehamilan kembar meningkatkan risiko janin terlilit usus, karena ada lebih banyak gerakan dan ruang terbatas di dalam rahim.
Baca Juga: Peringatan! Bahaya Air Ketuban Sedikit yang Harus Ibu Hamil Ketahui, Jangan Abaikan Ini
2. Cacat Pembentukan Janin: Beberapa cacat pembentukan janin, seperti kelainan tulang atau anggota tubuh yang tidak normal, dapat meningkatkan risiko janin terlilit usus.
3. Kehamilan yang Berulang: Jika sebelumnya Moms pernah mengalami kasus janin terlilit usus dalam kehamilan sebelumnya, risiko kejadian tersebut pada kehamilan berikutnya juga meningkat.
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sangat penting untuk mengidentifikasi komplikasi sejak dini.
Dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasound atau pemantauan detak jantung janin untuk memastikan kondisi janin dalam kesehatan yang baik.
Memperhatikan gerakan janin dan memantau aktivitasnya penting untuk mendeteksi adanya gerakan yang terlalu aktif atau tidak biasa.
Jika Moms mengalami perubahan yang mencurigakan, segera berkonsultasi dengan dokter.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat Moms kendalikan untuk mengurangi risiko janin terlilit usus.
Misalnya, jika Moms memiliki plasenta yang rendah, diskusikan dengan dokter tentang tindakan yang perlu diambil untuk mengelolanya.
Juga, jika Moms memiliki kehamilan gMoms, penting untuk mendapatkan perawatan prenatal yang cermat dan memantau perkembangan janin secara ketat.
Gaya hidup sehat selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko komplikasi, termasuk janin terlilit usus.
Makan makanan bergizi, beristirahat dengan cukup, hindari kebiasaan merokok atau minuman beralkohol, dan rutin berolahraga dengan memilih aktivitas yang aman bagi kehamilan.
Baca Juga: Manfaat Makan Ikan Tongkol saat Hamil: Kekayaan Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Janin
Jika Moms memiliki riwayat kehamilan sebelumnya yang melibatkan janin terlilit usus atau memiliki kekhawatiran tentang risiko yang mungkin Moms hadapi, segera berkonsultasi dengan dokter.
Mereka akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan saran yang sesuai berdasarkan situasi Moms.
Jika Moms memiliki faktor risiko yang tinggi atau pernah mengalami janin terlilit usus sebelumnya, dokter mungkin akan merekomendasikan pemantauan medis yang lebih intensif selama kehamilan.
Ini mungkin termasuk pemeriksaan ultrasound lebih sering atau pemantauan janin yang lebih ketat untuk memastikan kesehatan janin terjaga dengan baik.
Ingatlah bahwa meskipun ada faktor risiko yang terkait dengan janin terlilit usus, hal ini tidak selalu dapat dihindari sepenuhnya.
Setiap kehamilan adalah unik, dan hasilnya dapat bervariasi.
Penting untuk tetap menjaga komunikasi terbuka dengan dokter Anda, mengikuti saran mereka, dan melibatkan diri dalam perawatan prenatal yang teratur untuk memastikan kesehatan dan keselamatan janin serta ibu.
Dalam kesimpulan, janin terlilit usus adalah komplikasi yang jarang terjadi selama kehamilan.
Meskipun penyebabnya tidak selalu dapat dihindari, langkah-langkah pencegahan seperti memeriksakan kehamilan secara rutin, mengendalikan faktor risiko yang dapat dikontrol, dan menjaga gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya janin terlilit usus.
Jaga kesehatan dan konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan menjalani kehamilan dengan aman.
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: 10 Manfaat Mengejutkan Daun Singkong untuk Ibu Hamil, Nyesel Baru Tahu!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR