Nakita.id - Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius dan berdampak jangka panjang, terutama pada anak-anak di usia pertumbuhan.
Stunting terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan hingga masa awal kehidupan, yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.
Menangani stunting dengan cepat sangat penting karena dampaknya tidak hanya bersifat fisik tetapi juga kognitif, sosial, dan ekonomi.
Berikut beberapa alasan mengapa stunting harus segera ditangani, mengutip dari berbagai sumber.
Anak yang mengalami stunting tidak tumbuh sesuai dengan standar pertumbuhan normal.
Tinggi badannya jauh di bawah rata-rata untuk usianya.
Penanganan stunting yang cepat sangat penting untuk menghindari kerusakan permanen pada pertumbuhan fisik anak yang tidak dapat dipulihkan di masa depan.
Gizi yang kurang selama periode penting pertumbuhan, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (dari masa kehamilan hingga usia 2 tahun), dapat memengaruhi perkembangan otak.
Anak stunting berisiko mengalami keterlambatan kognitif dan motorik, yang dapat berdampak pada prestasi akademis dan kemampuan intelektual di kemudian hari.
Penurunan perkembangan kognitif yang dialami anak stunting berdampak langsung pada kemampuan belajarnya.
Mereka lebih rentan mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah, yang pada akhirnya dapat memengaruhi potensi masa depan mereka dalam dunia kerja dan kontribusi sosial.
Baca Juga: Masa Kritis Stunting yang Harus Diperhatikan dan Ditangani dengan Cepat
Stunting tidak hanya memengaruhi tinggi badan tetapi juga menurunkan daya tahan tubuh.
Anak yang stunting lebih rentan terhadap berbagai penyakit menular seperti infeksi pernapasan dan diare.
Hal ini juga bisa menghambat proses pemulihan anak setelah sakit, menyebabkan siklus kekurangan gizi yang terus-menerus.
Anak-anak yang mengalami stunting mungkin merasa kurang percaya diri akibat perbedaan fisik yang terlihat dengan teman-teman sebayanya.
Rasa minder ini bisa memengaruhi perkembangan psikologis mereka dan memengaruhi kemampuan bersosialisasi serta berinteraksi di lingkungan.
Jika stunting tidak ditangani dengan cepat, dampaknya dapat berlanjut hingga dewasa.
Orang dewasa yang pernah mengalami stunting berisiko mengalami masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Mereka juga berisiko mengalami masalah reproduksi, termasuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah atau stunting, sehingga memicu siklus stunting antar generasi.
Stunting juga berdampak pada ekonomi suatu negara.
Individu yang mengalami stunting cenderung memiliki produktivitas yang lebih rendah di kemudian hari, sehingga mengurangi potensi tenaga kerja yang berkualitas.
Hal ini bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang, karena populasi yang sehat dan produktif merupakan kunci bagi pembangunan ekonomi.
Baca Juga: Upaya Mencegah Stunting Melalui PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
Periode emas untuk mencegah stunting adalah dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Setelah masa ini berlalu, kerusakan yang disebabkan oleh stunting sulit untuk diperbaiki.
Oleh karena itu, intervensi harus dilakukan sejak dini melalui pemberian nutrisi yang cukup selama kehamilan, menyusui eksklusif, serta pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas.
Stunting yang tidak diatasi dapat meningkatkan beban kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Anak yang tumbuh dengan masalah kesehatan kronis akibat stunting memerlukan lebih banyak layanan medis, yang pada akhirnya meningkatkan biaya kesehatan baik bagi individu maupun pemerintah.
Stunting terjadi karena kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Menyediakan akses ke makanan yang bergizi, terutama bagi kelompok rentan, sangat penting untuk mencegah dan mengatasi masalah ini.
Program-program seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan bantuan gizi lainnya sangat dibutuhkan, terutama di wilayah-wilayah dengan prevalensi stunting yang tinggi.
Lingkungan tempat tinggal juga berpengaruh terhadap stunting.
Kondisi sanitasi yang buruk, air yang tercemar, dan ketidakseimbangan akses terhadap pelayanan kesehatan dapat memperburuk kondisi anak.
Oleh karena itu, peningkatan fasilitas dasar seperti akses air bersih dan sanitasi yang layak harus menjadi prioritas.
Baca Juga: Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk: Memahami Dua Masalah Kesehatan Anak yang Kritis
Pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan anak sangat penting untuk mencegah stunting.
Kampanye pendidikan gizi yang menyasar ibu-ibu hamil dan menyusui, terutama di daerah pedesaan atau terpinggirkan, dapat membantu menurunkan angka stunting.
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberian ASI eksklusif dan makanan bergizi bagi anak adalah kunci pencegahan.
Pencegahan stunting bukan hanya tugas dari sektor kesehatan.
Keterlibatan berbagai pihak, termasuk sektor pendidikan, ekonomi, dan sosial, diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak yang sehat.
Program lintas sektor yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat diperlukan.
Dukungan sosial bagi keluarga, terutama yang kurang mampu, sangat penting dalam mencegah stunting.
Program bantuan sosial yang fokus pada peningkatan kesejahteraan keluarga dan penyediaan akses pangan bergizi dapat membantu mengurangi risiko stunting di kalangan masyarakat miskin.
Pemantauan rutin terhadap pertumbuhan anak sangat penting.
Pemeriksaan kesehatan berkala di posyandu atau pusat kesehatan masyarakat membantu mendeteksi sejak dini tanda-tanda stunting sehingga intervensi dapat dilakukan dengan cepat.
Program penanganan stunting harus tepat sasaran, terutama di daerah-daerah dengan angka stunting tinggi.
Baca Juga: Mencegah Stunting, Kandungan Telur vs Daging, Manakah yang Lebih Bermanfaat?
Pemerintah harus melakukan pemetaan yang baik untuk menentukan wilayah prioritas serta merancang intervensi yang sesuai dengan kondisi lokal.
Masalah stunting bukan hanya isu nasional, melainkan juga global.
Banyak negara berkembang yang menghadapi masalah stunting, dan kerjasama internasional dalam bentuk bantuan teknis, pendanaan, dan program intervensi dapat membantu mempercepat penurunan angka stunting.
Jika tidak ditangani, stunting bisa menjadi masalah antar generasi.
Anak stunting yang tumbuh menjadi dewasa akan cenderung melahirkan anak dengan risiko stunting yang sama.
Oleh karena itu, memutus siklus ini sangat penting untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan kuat.
Menangani stunting secara cepat dan efektif adalah langkah penting untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR