Nakita.id - Jika Moms dan Dads suka bertengkar, apalagi di dalam rumah, mohon hentikan.
Sebab, suasana tempat tinggal yang penuh ketegangan dan kecemasan sangat tidak baik untuk tumbuh kembang Si Kecil.
Apalagi kalau pertengkaran itu disertai kekerasan, baik fisik maupun verbal, maka hal ini berisiko membuat Si Kecil tumbuh dengan rasa takut dan cemas yang berlebih dalam hidupnya, bahkan hingga ia dewasa.
Secara psikis, Si Kecil menjadi terganggu karena mereka mengalami trauma yang tercipta dari lingkungan dan orang-orang terdekatnya
BACA JUGA: Viral! Anak Jadi Korban Kekerasan Ibu Akibat Ayah Jarang Pulang!
Dilansir dari portal domesticviolence.com.au, Si Kecil yang tinggal dalam kondisi rumah tangga yang buruk memiliki risiko untuk psikis dan fisik mereka.
Malah, trauma emosional merupakan hal yang paling utama akan dirasakan oleh Si Kecil ketika ia hidup dalam keluarga yang selalu dipenuhi dengan tindak kekerasan.
Penelitian dari Australian Institute of Criminology menyebutkan jika anak-anak yang menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga sering kali menunjukkan masalah dalam perilaku dan emosional.
Dalam kekerasan rumah tangga, ayah dan ibunya bisa menjadi pelaku atau korban. Bahkan bukan tak mungkin anak pun terseret menjadi korban.
BACA JUGA: Wah, Ada Donat Rasa Indomie Goreng di Australia! Bagaimana Rasanya Ya?
Contohnya, bila Si Kecil melihat dan mendengar sang ibu diancam dan direndahkan oleh sang ayah, itu akan selalu terbayang dalam ingatan Si Kecil sehingga berujung pada rasa traumatis terhadap kekerasan.
Parahnya, untuk Si Kecil yang masih belia bisa saja diperalat oleh salah satu pihak orangtua untuk turut membantunya melakukan kekerasan tersebut, seperti dimanipulasi untuk menyakiti ibu mereka.
Selain psikologis Si Kecil yang akan terganggu, kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh Moms dan Dads pun bisa mengancam Si Kecil mengalami cedera fisik.
Hal itu bisa saja terjadi secara tidak sengaja di kala Moms dan Dads sedang bertikai, misalnya Moms atau Dads akan melemparkan sesuatu benda, tapi ujungnya malah mengenai badan Si Kecil.
Atau Moms atau Dads yang sedang melindungi Si Kecil saat sedang bertikai dengan cara memeluknya, tapi ternyata pelukan itu terlalu erat sehingga membuat badan Si Kecil menjadi kesakitan.
Tak hanya itu, waspadalah Moms dan Dads, karena tindak kekerasan dalam rumah tangga bisa berakibat pada masa depan Si Kecil yang menjadi suram.
Menurut penelitian, seorang anak perempuan yang berasal dari keluarga yang tidak rukun, cenderung memiliki risiko yang lebih besar terkena paparan pelecehan seksual.
Sedangkan risiko untuk anak laki-laki, penelitian menunjukkan mereka akan menjadi pelaku pelecehan.
BACA JUGA: Masih Ragu Menyusui Anak Pertama dan Kedua? Perlu Tahu Ternyata Ada Manfaatnya Moms
Bahkan diprediksi hidup mereka di masa depan akan lebih bebas, dalam artian mereka akan melakukan segala sesuatu tanpa mengikuti aturan yang berlaku.
Itu terjadi dikarenakan tidak mendapat kontrol yang kuat dari kedua orangtuanya, sebab akibat pertikaian orangtua akan mengurus hidupnya masing-masing. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | domesticviolence.com.au |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR