Dr. Jennifer Litton di MD Anderson Cancer Center di Houston, setuju, tetapi berkata: "Risiko untuk satu orang tidak sama dengan risiko terhadap orang lain.
Meski ada pasien yang kukuh tidak akan pernah melakukan kemo, bahkan tidak mau melakukan tes gen."
Yang lain menginginkan kemo meski manfaatnya sangat kecil.
Contohnya Adine Usher, 78, yang tinggal di Hartsdale, New York, bergabung dengan penelitian 10 tahun yang lalu di Montefiore dan secara acak ditempatkan ke kelompok yang diberikan kemoterapi.
BACA JUGA: Cara Mengatasi Batuk Pada Anak, Coba Dengan Ramuan Alami Ini Moms!
"Saya sedikit lega. Saya melihat kemo sebagai asuransi tambahan," katanya.
Usher jujur mengatakan, perawatan dengan kemo sungguh tidak menyenangkan karena rambutnya rontok.
Ia juga terkena infeksi karena dirawat di rumah sakit cukup lama karena jumlah darah putih yang rendah.
"Tapi itu berakhir cukup cepat dan saya sangat senang saya punya kesempatan melakukannya (kemoterapi).
Usher yang masih dalam pantauan dokter untuk kanker payudaranya berkata, jika dokter menyarankan dia melakukan kemoterapi lagi berdasarkan tes gen, "Saya akan menerima itu. Karena saya sangat percaya dalam penelitian medis." (*)
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR