Nakita.id - Setiap orangtua ingin memiliki anak-anak yang sehat dan tehindar dari berbagai penyakit, bukan?
Untuk itu, para orangtua berusaha keras untuk membangun kebiasaan hidup sehat sedini mungkin pada anak-anaknya.
Pun menurut sebuah studi oleh Academy of Nutrition and Dietetics Foundation, menunjukkan orangtua memiliki potensi signifikan untuk memengaruhi perilaku anak-anak mereka.
Baca Juga : Hati-hati! Perempuan ini Berisiko Alami Penyakit Radang Panggul
Ini termasuk kebiasaan makan dan aktivitas fisik seperti olahraga.
Bagaimana cara yang tepat membiasakan Si Kecil hidup sehat sedini mungkin?
1. Cerminkan konsep keluarga saat makan
Pertama yang perlu Moms ketahui, dinamika keluarga dapat memiliki efek positif (atau negatif) pada kesehatan anak.
Baca Juga : Penyakit Radang Panggul Sebabkan Perempuan Sulit Hamil, Sering Tanpa Gejala
Pola keluarga yang tampaknya paling terkait dengan kesehatan termasuk kedekatan keluarga, pola asuh, lingkungan rumah yang mendukung dan kegiatan yang merangsang pikiran.
Di sisi lain, jika Moms sebagai orangtua lebih protektif dan posesif, Si Kecil cenderung tidak terbiasa berperilaku hidup sehat.
2. Lakukan kebiasaan positif
Targetkan pada keseimbangan dan keterbukaan di sekitar jam makan dan makan.
Misalnya, sertakan Si Kecil alam perencanaan makan, belanja, dan persiapan untuk membuat makanan.
Berikan sikap yang adil terhadap pemberian makan dan ciptakan lingkungan keluarga yang hangat dan terbuka pada waktu makan.
Baca Juga : Sering Marah dan Sedih, Terapi Pelukan Bisa Mengatasinya Dengan Instan
Hal yang sama berlaku untuk melatih Si Kecil.
Juga pastikan Si kecil tahu bahwa mereka adalah bagian dari tim dan kesehatan serta kebugaran adalah urusan keluarga.
Selain itu, cobalah agar Si Kecil memilih sendiri aktivitas keluarga yang menyenangkan.
3. Buat image makanan sebagai makanan, bukan sebagai hadiah
Jauhi makanan sebagai hadiah dan jangan melarang makanan tertentu.
Baca Juga : Hasil Test Pack Bisa Salah, Ini Waktu yang Tepat Agar Hasil Akurat
Menggunakan makanan sebagai hadiah, seperti memberi Si Kecil cokelat untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya, dapat menyebabkan hubungan yang tidak sehat dengan makanan.
Contoh lainnya seperti memberi label pada makanan "tidak enak atau buruk" atau melarang hanya meningkatkan keinginan anak untuk makanan.
Orangtua yang ketat mengontrol makan mereka sendiri, mungkin tidak menyadari bahwa mereka menggunakan kontrol berlebihan atas kebiasaan makan anak-anak mereka.
Sehingga dapat menyebabkan risiko kelebihan berat badan pada Si Kecil.
4. Jangan paksa anak untuk makan
Ketika mereka tumbuh, selera anak-anak berubah pula.
Jadi, ketika sudah kenyang, jangan dorong mereka untuk menghabiskan makanan mereka.
Selain itu, jangan memaksa mereka untuk tetap di meja makan sampai mereka menghabiskan sayuran itu.
Meskipun dapat membantu Si Kecil mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan, tapi perilaku ini bisa menyebabkan Si Kecil tidak menyukai makanan tersebut dan memiliki hubungan negatif dengan waktu makan.
Sebagai gantinya, ajarkan Si Kecil untuk mengambil makanan secukupnya, alias tidak berlebihan.
Baca Juga : Siapa Sangka, 5 Alat Dapur yang Sering Digunakan Ini Beracun Moms!
5. Rencanakan aktivitas keluarga rutin
Taktik memaksa juga berlaku untuk aturan ketat tentang olahraga: Si Kecil mungkin akhirnya kurang suka berolahraga.
Sebaliknya, dorong mereka untuk mengikuti olahraga setelah sekolah.
Atau ajak Si Kecil ke taman untuk berjalan, jogging, inline skate atau bermain lempar tangkap.
Baca Juga : Ibu Hamil Muda Susah Tidur di Malam Hari, Segera Atasi dengan Cara Ini
Penelitian menunjukkan kepada kita bahwa orangtua dapat secara positif memengaruhi perkembangan dan perilaku anak-anak, terutama pada tahun-tahun awal ketika pengaruh adalah yang terbesar.
Jadi, libatkan Si Kecil and be the person you hope they will become!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | eat right |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR