Tapi dalam kasus yang saya alami dengan Harvey rasanya Harvey sadar dan bahkan bisa benar-benar bangun dalam keadaan segar jika setelah terbangun tidak buru–buru digendong atau diberi susu.
Tapi tentu saya tidak ingin selamanya menggendong dan memberi susu malam kepada Harvey kan?
Sayapun mencari alternatif pengobatan dengan berkonsultasi dengan beberapa dokter.
Dalam konsultasi pertama saya dengan seorang dokter anak, saya diresepkan melatonin dengan dosis yang sudah disesuaikan, tujuannya untuk membantu Harvey agar bisa memasuki fase deep sleep dalam tidur malamnya.
Tapi setelah beberapa hari ternyata tidak langsung berhasil, sehingga saya mencari alternatif second opinion dengan berkunjung ke dokter spesialis masalah tidur di kawasan Kemayoran, Jakarta.
Baca Juga : Mulailah Tidur di Kamar yang Dingin dan Rasakan 6 Manfaat Ini
Setelah berkonsultasi cukup lama, saya mendapatkan saran yang saya rasa amat berguna dan mungkin juga bisa diterapkan pada moms lain yang mempunyai masalah serupa.
Cara ini sudah saya terapkan kurang lebih dua minggu dan Voilaaa!
Pola tidur Harvey mulai membaik dan jam tidurnya pun semakin panjang.
Jadi saran tersebut adalah dengan membedakan aktivitas serta lingkungan anak pada siang dan malam hari, serta mengajarkannya tidur mandiri. Kita bahas satu per satu ya, Moms.
1. Bedakan aktivitas siang dan malam anak
Jadi kita harus mengatur pola aktivitas anak di siang dan di malam hari.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Glory Oyong |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR