10 Langkah Ini Efektif Hindarkan Anak dari Risiko Stres Berkepanjangan

By Fadhila Auliya Widiaputri, Minggu, 17 Juni 2018 | 13:15 WIB
Ilustrasi anak stres ()

Nakita.id Stres tidak hanya dapat dialami oleh orangtua tetapi juga anak-anak.

Sayangnya, stres pada anak kerap kali tidak diketahui karena keterbatasan dia dalam menjelaskan kondisinya.

BACA JUGA: Penyebab dan Faktor Risiko Retensi Plasenta, Berbahaya bagi Calon Ibu

Stres pada anak sama berbahayanya dengan stres yang terjadi pada orangtua.

Stres pada anak yang berkepanjangan dapat membahayakan kesehatan dan perkembangan mental anak.

Misalnya seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit dan infeksi, merusak sistem pencernaan, menghambat pertumbuhan, merusak emosi, perkembangan fisik, dan bahkan sel-sel otak anak.

Nah seperti kata pepatah, mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati.

Dilansir dari Serial Buku Nakita: The Golden Years, ada 10 langkah efektif untuk menghindarkan anak dari risiko stres.

BACA JUGA: Favorit dan Masih Sering Dikonsumsi, Ternyata Minuman Ini Berisiko untuk Perempuan!

Ajari anak menyelesaikan masalah

Agar anak tidak mudah stres sebaiknya Moms mengajari anak untuk mulai menyelesaikan masalah sejak dini.

Caranya dengan mengajarkan berpikir positif terhadap segala kendala yang dihadapinya.

Pandu dan arahkan anak agar dapat menemukan jalan keluar yang baik.

Namun ingat ya Moms, orangtua hanya sekadar untuk membantu anak melihat pilihan serta solusi dan konsekuensinya saja.

Intinya, beri kepercayaan pada anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri sambil didorong untuk menghadapi masalah dengan cara pandang positif.

BACA JUGA: Wah, Ini Deretan Hadiah Paling Unik yang Diterima Kerajaan Inggris

Beri reward positif dan hindari label negatif

Hargai setiap usaha yang dilakukan anak dengan terus menerus memberikannya penguatan positif.

Sebaliknya, hindari memberikan anak label atau cap negatif karena hanya akan membuat anak menjadi stres.

Selain itu, memberikan anak label negatif juga justru akan membuat anak berpikir bahwa dirinya memang seperti yang dilabelkan tersebut.

Jalin komunikasi

Beri kesempatan anak untuk mengungkapkan perasaannya, mengutarakan masalah yang sedang dihadapinya.

Ajak anak bicara dari hati ke hati tentang berbagai masalah yang dihadapi serta mencari jalan keluar bersama.

BACA JUGA: Inilah 10 Cara Mudah Bersihkan Sepatu Sesuai Permasalahannya, Wajib Dicoba!

Beri perhatian, rasa aman, dan nyaman

Agar anak tidak mudah stres sebaiknya bersikaplah hangat, empati, respek, peka, dan juga responsif terhadap kebutuhan anak.

Tak perlu malu ataupun ragu untuk sering memeluk atau membelai anak.

Dengan cara ini anak dapat merasa aman dan nyaman.

Ajarkan mengatur waktu

Bantu anak untuk mengatur waktunya sedemikian rupa sehingga ada saat untuk belajar, mengerjakan PR, menonton televisi, main dengan teman, dan lainnya.

Jadwal yang baik dan teratur dapat membuat anak tidak buru-buru waktu yang mengakibatkannya capek dan stres.

BACA JUGA: Orangtua Harus

Dorong untuk selalu beraktivitas

Sebisa mungkin Moms ajak anak untuk selalu beraktivitas.

Misalnya dengan berolahraga ataupun menekuni hobinya.

Sebab penelitian menunjukkan bahwa dengan berolahraga, hormon endorfin akan dilepaskan.

Akibatnya, anak akan merasa lebih nyaman dan tenang.

Menekuni hobi juga dapat dijadikan sarana relaksasi dan menghindari stres.

Namun tentu hal ini juga harus disesuaikan dengan minat dan waktu anak.

Jangan sampai anak terlalu banyak aktivitas hingga akhirnya kelelahan, stres, dan jatuh sakit.

BACA JUGA: Tips Lakukan Aktivitas Outdoor Tanpa Kulit Rusak dari Dermatologis!

Tumbuhkan rasa percaya diri

Beri kepercayaan pada anak untuk melakukan apa yang bisa dia lakukan sendiri.

Yakinkan bahwa dia dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat, tentunya dengan dorongan orangtua.

Caranya, beri kesempatan anak untuk mandiri dan jangan dibantu terus dalam setiap hal.

Jangan beri beban berlebih

Jangan memaksakan anak mencapai suatu target atau memintanya untuk selalu menjadi yang nomor satu dalam setiap hal.

Moms sebaiknya memberikannya stimulasi sesuai dengan tahap perkembangannya.

BACA JUGA: Perlukah Memaksakan Anak Untuk Makan? Ini Penjelasannya Moms

Latihan relaksasi

Ajari anak beristirahat untuk menciptakan rasa relaks dan menghilangkan kecemasan yang mungkin dia rasakan.

Berikan anak saran seperti ‘tarik napas yang dalam’, ‘tarik dan renggangkan otot-ototmu’, atau ‘bayangkan tempat-tempat yang disukai untuk dikunjungi’.

Kenali karakter anak

Agar bisa menerapkan pola asuh yang tepat, Moms seharusnya mengenali karakter anak.

Ada anak yang sensitif dan cepat tersinggung, tetapi ada pula anak yang memiliki karakter keras.

Untuk kedua tipe tersebut, Moms tentu membutuhkan kiat mengasuh yang berbeda.

Terima anak apa adanya, karena setiap anak memiliki kemampuan dan keunikan yang berbeda dari anak yang lain.