Nakita.id - Memiliki kemampuan untuk mengekspresikan dan mengendalikan emosi kita ialah hal yang penting.
Begitu juga kemampuan untuk memahami, menafsirkan, dan menanggapi emosi orang lain.
Bayangkan sebuah dunia, di mana kita tidak mengerti ketika seorang teman merasa sedih atau ketika seorang rekan kerja marah.
Psikolog mengacu kemampuan ini sebagai kecerdasan emosi (EI), dan beberapa ahli bahkan menyarankan bahwa itu bisa lebih penting daripada IQ, dalam kesuksesan kita secara keseluruhan dalam hidup.
Baca Juga : Tak Disangka, 7 Hal Sederhana Ini Ternyata Efek Samping dari Dehidrasi
Kecerdasan emosional (EI) mengacu pada kemampuan untuk memahami, mengendalikan, dan mengevaluasi emosi.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa kecerdasan emosi dapat dipelajari dan diperkuat, sementara yang lain mengklaim itu adalah karakteristik bawaan.
Peter Salovey dan John D. Mayer, peneliti terkemuka tentang kecerdasan emosional, mengusulkan sebuah model yang mengidentifikasi empat tingkat kecerdasan emosi yang berbeda.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 8 Bulan Sederhana: Sup Brokoli, Punya Segudang Manfaat Untuk Kesehatan Bayi
Ini termasuk persepsi emosional, kemampuan untuk menggunakan emosi, kemampuan untuk memahami emosi, dan kemampuan untuk mengelola emosi, berikut diantaranya:
- Merasakan emosi: Langkah pertama dalam memahami emosi adalah dengan memahaminya secara akurat.
Dalam banyak kasus, ini mungkin melibatkan pemahaman sinyal nonverbal seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah.
- Penalaran dengan emosi: Langkah selanjutnya melibatkan penggunaan emosi untuk mempromosikan pemikiran dan aktivitas kognitif.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Bayi Moms Mengalami Kolik, Lakukan Cara Ini untuk Mengatasinya
Emosi membantu memprioritaskan apa yang kita perhatikan dan bereaksi; kita merespons secara emosional terhadap hal-hal yang menarik perhatian kita.
- Memahami emosi: Emosi yang kita rasakan dapat membawa berbagai arti.
Jika seseorang mengekspresikan emosi marah, pengamat harus menafsirkan penyebab kemarahan orang itu dan apa artinya itu.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Waspada! Kenali Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir dan Cara Mengatasinya
- Mengelola emosi: Kemampuan mengelola emosi secara efektif adalah bagian penting dari kecerdasan emosi dan tingkat tertinggi.
Mengatur emosi, merespons dengan tepat, dan menanggapi emosi orang lain adalah semua aspek penting dari manajemen emosional.
Menurut Salovey dan Mayer, empat cabang dari model mereka disusun dari proses psikologis yang lebih mendasar ke proses yang lebih tinggi, lebih terintegrasi secara psikologis.
Bagaimana mengasah atau meningkatkan kecerdasan emosional Moms? Berikut beberapa kiatnya.
Baca Juga : Bukan Salon Mewah, Begini Cara Unik Ardi Bakrie Bujuk Kedua Putranya Cukur Rambut
1. Belajar mendengarkan
Jika Moms ingin memahami apa yang orang lain rasakan, langkah pertama adalah memberi perhatian.
Luangkan waktu untuk mendengarkan apa yang orang coba katakan kepada Moms, baik secara lisan maupun nonverbal.
Bahasa tubuh dapat membawa banyak makna. Ketika Moms merasakan bahwa seseorang merasakan suatu cara tertentu, pertimbangkan faktor-faktor berbeda yang mungkin berkontribusi terhadap emosi itu.
Baca Juga : 6 Makanan Sehat Ini Ampuh Cegah Jerawat Singgah di Wajah, Patut Dicoba
2. Berempati
Mengangkat emosi adalah hal yang penting, tetapi Moms juga harus mampu menempatkan diri Moms pada posisi orang lain untuk benar-benar memahami sudut pandang mereka.
Berlatih berempati dengan orang lain. Bayangkan bagaimana perasaan Moms dalam situasi mereka.
Kegiatan semacam itu dapat membantu Moms membangun pemahaman emosional terhadap situasi tertentu serta mengembangkan keterampilan emosional yang lebih kuat dalam jangka panjang.
3. Renungkan
Kemampuan untuk berpikir dengan emosi adalah bagian penting dari kecerdasan emosi.
Baca Juga : Rutin Konsumsi Jus Seledri Dapat Meningkatkan Kesehatan, Benarkah?
Pertimbangkan bagaimana emosi Moms memengaruhi keputusan dan perilaku.
Ketika Moms berpikir tentang bagaimana orang lain merespons, nilailah peran yang dimainkan emosi mereka.
Mengapa orang ini merasa seperti ini? Adakah faktor lain yang mungkin memengaruhi perasaannya?
Bagaimana emosi Moms berbeda dari emosi mereka?
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Sibuk Menjadi Artis, Olla Ramlan dan Titi Kamal Tetap Prioritaskan Anak
Saat Moms menjelajahi pertanyaan semacam itu, Moms mungkin merasa sangat mudah untuk memahami peran yang dimainkan emosi dalam cara orang lain berpikir dan berperilaku.(*)
Source | : | verywellmind |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR