Nakita.id - Hazelnut, juga dikenal sebagai filbert, adalah sejenis kacang yang berasal dari pohon Corylus.
Sebagian besar dibudidayakan di Turki, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat.
Hazelnut memiliki rasa manis dan dapat dimakan mentah, dipanggang atau digiling menjadi pasta.
Seperti kacang lainnya, hazelnut kaya akan nutrisi dan memiliki kandungan protein, lemak, vitamin dan mineral yang tinggi.
Baca Juga : Pir dan Pisang untuk Meringankan Gejala Radang Lambung Atau Gastritis
Ketika seseorang memasukkan mereka dalam diet seimbang, kalori yang terkontrol, kacang juga memberikan beberapa manfaat kesehatan.
Hazelnut memiliki profil nutrisi lain yang bagus.
Meskipun mereka tinggi kalori, mereka penuh dengan nutrisi dan lemak sehat.
Satu ons (28 gram, atau sekitar 20 biji utuh) hazelnut mengandung:
- Kalori: 176
- Lemak total: 17 gram
- Protein: 4,2 gram
- Karbohidrat: 4,7 gram
- Serat: 2,7 gram
- Vitamin E: 21% dari RDI
- Thiamin: 12% dari RDI
- Magnesium: 12% dari RDI
- Tembaga: 24% dari RDI
- Mangan: 87% dari RDI
Baca Juga : Ini Dia Menu Diet Sehat Untuk Si Kecil yang Mengalami Obesitas
Hazelnut juga mengandung banyak vitamin B6, folat, fosfor, kalium dan seng.
Selain itu, hazelnut adalah sumber yang kaya lemak mono dan polyunsaturated dan mengandung sejumlah asam lemak omega-6 dan omega-9, seperti asam oleat.
Selanjutnya, porsi satu ons menyediakan 11,2 gram serat makanan, yang menyumbang sekitar 11% dari RDI.
Namun, hazelnut mengandung asam fitat, yang telah terbukti merusak penyerapan beberapa mineral, seperti besi dan seng, dari kacang.
Baca Juga : Pendarahan Implantasi, Tanda Awal Kehamilan yang Tak Disadari
Hazelnut dapat mendukung kesehatan, mulai dari menurunkan kadar kolesterol hingga meningkatkan resistensi insulin.
Hazelnut dapat meningkatkan kesehatan karena memiliki berbagai manfaat berikut ini:
1. Mendukung gerakan usus yang sehat
Hazelnut adalah sumber serat makanan yang baik.
Makan banyak serat mendorong buang air besar secara teratur dan membantu mencegah sembelit.
Baca Juga : Penelitian Ungkap 3 Tipe Orang yang Cepat Sukes dan Kaya, Moms dan Dads Termasuk?
Pedoman diet di Amerika Serikat merekomendasikan bahwa wanita usia 31–50 makan 25,2 gram serat makanan per hari.
Pria dalam rentang usia yang sama harus makan 30,8 gram serat per hari.
Satu porsi hazelnut 28-g mengandung sekitar 2,7 g serat makanan.
2. Mengurangi berat badan
Menurut penelitian terbaru, mengonsumsi kacang dapat membantu beberapa orang untuk mendapatkan berat badan yang lebih sedikit.
Sebuah studi 2018 menemukan hubungan antara konsumsi kacang, penurunan berat badan, dan risiko obesitas yang lebih rendah.
Dalam studi tersebut, peserta yang makan lebih banyak kacang cenderung tidak mengalami kelebihan berat badan dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi.
Baca Juga : Perbedaan Pendarahan Tanda Kehamilan Dengan Pendarahan Menstruasi
Sementara penelitian menunjukkan korelasi, penelitian lebih lanjut harus menilai apakah ada hubungan antara makan kacang dan penurunan risiko penambahan berat badan.
3. Melindungi terhadap kerusakan sel
Hazelnut kaya akan antioksidan, yang merupakan senyawa yang melindungi terhadap oksidasi sel.
Kacang ini mengurangi tingkat kerusakan sel dari radikal bebas.
Baca Juga : Waspada Sumber Penyakit di Rumah! Ini 3 Tips Cerdas Kurangi Sampah di Dapur
Hazelnut mengandung antioksidan vitamin E.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari jenis kerusakan sel yang terkait dengan kanker.
4. Menurunkan kolesterol
Mengonsumsi hazelnut dapat membantu mengurangi kolesterol.
Sebuah studi 2013 menemukan bahwa diet kaya kemiri mengurangi tingkat kolesterol low-density lipoprotein peserta riset.
Jenis kolesterol ini dapat meningkatkan risiko masalah jantung.
Baca Juga : Tak Disangka, 7 Hal Sederhana Ini Ternyata Efek Samping dari Dehidrasi
Para peneliti menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk memetik manfaat kesehatan hazelnut adalah dengan memakannya setiap hari, tanpa meningkatkan asupan kalori keseluruhan seseorang.
Hasil dari tinjauan tahun 2016 juga menunjukkan bahwa hazelnut dapat menurunkan tingkat kolesterol berbahaya.
Para peneliti juga mencatat tidak ada peningkatan berat badan peserta.
Ini dapat mengurangi beberapa kekhawatiran bahwa memakan kacang padat kalori dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Baca Juga : 6 Makanan Sehat Ini Ampuh Cegah Jerawat Singgah di Wajah, Patut Dicoba
5. Meningkatkan sensitivitas insulin
Makan campuran kacang yang mengandung hazelnut dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Sebuah uji coba kecil 2011 menemukan bahwa makan campuran kacang 30 g yang mengandung 7,5 g hazelnut setiap hari meningkatkan sensitivitas insulin peserta selama 12 minggu.
Kepekaan insulin berkurang memainkan peran dalam pengembangan diabetes tipe 2. Meningkatkan sensitivitas ini mengurangi risiko kondisi.
Baca Juga : Rajin Konsumsi Tomat, 5 Manfaat Luar Biasa Ini Akan Dirasakan Tubuh
6. Mendukung kesehatan jantung
Hazelnut dapat membantu untuk mempromosikan jantung yang sehat.
Sebuah studi 2013 menemukan bahwa makan diet kaya kacang dapat meningkatkan biomarker risiko kardiovaskular, yang berpotensi menurunkan risiko masalah jantung.
7. Mengurangi peradangan
Mengonsumsi hazelnut dapat membantu meredakan peradangan.
Sebuah studi 2013 menemukan bahwa makan makanan yang kaya kacang hijau mengurangi tanda-tanda peradangan di antara para peserta.
Namun, penelitian lain menemukan perubahan penanda inflamasi setelah makan hazelnut menjadi tidak signifikan.
Namun efek hazelnut pada peradangan akan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Baca Juga : Tips Membuat Lapis Surabaya, Hindari 4 Kesalahan Penyebab Lapis Surabaya Tidak Menempel Sempurna
8. Meningkatkan jumlah sperma
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengkonsumsi lebih banyak kacang, termasuk hazelnut, dapat meningkatkan jumlah sperma dan meningkatkan kualitas sperma.
Para peneliti menekankan bahwa penelitian kecil ini melibatkan peserta yang sehat dan subur.
Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah hal ini juga berlaku untuk populasi umum.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR