Nakita.id – Setiap perempuan pasti mendambakan tubuh langsing yang ideal.
Sehingga banyak yang berusaha mewujudkan itu dengan diet dan mengurangi asupan karbohidrat.
Diet karbohidrat ini merupakan cara yang paling umum dilakukan untuk memulai gaya hidup sehat.
BACA JUGA: Punya Rumah Rp 12 Miliar, Tetangga Ungkap Hal Tak Biasa Roro Fitria
Selain diduga menjadi penyebab kegemukan, kebanyakan mengonsumsi makanan bertepung dan bergula tinggi lama-lama dapat menyebabkan diabetes hingga penyakit jantung.
Tapi banyak pula yang menghindari karbohidrat ini dengan cara ekstrem dan salah.
Sehingga benar-benar tubuh tidak mendapatkan asupan karbohidrat, padahal karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Sebenarnya, ada cara mudah untuk mengatur asupan karbohidrat ini tanpa mengurangi karbohidrat.
BACA JUGA :Dituding Hijab Endorse, Begini Cara Kartika Putri Balas Komentar Pedas
Berikut beberapa cara yang bisa Moms coba untuk mengurangi asupan makanan karbohidrat tinggi.
Stop konsumsi minuman manis
Jika Moms sedang berusaha mengurangi makanan karbohidrat, sebisa mungkin jauhilah minuman manis, seperti teh manis, sirup, minuman bersoda, jus buah kemasan, kopi kalengan atau kemasan, dan lainnya.
BACA JUGA: Albothyl Bisa Sembuhkan Sariawan di Mulut? Berikut Penjelasan Ahlinya
Jika ingin minum teh, kopi, atau susu, kurangi jumlah gulanya.
Menurut Hardvard School of Public Health minuman manis merupakan faktor risiko utama dari obesitas dan diabetes.
Pilihan minuman terbaik adalah air putih atau air mineral.
BACA JUGA :Badan Masih Kurus saat Hamil Seperti Franda? Ini Kata Dokter Kandungan
Jika Moms sedang ingin minuman berperisa, bisa meracik jus buah sendiri di rumah menggunakan buah segar (tanpa gula, ya!) atau infused water dari potongan buah segar.
Teh tawar dan kopi hitam pahit juga bisa dijadikan alternatif minuman tak bergula.
Makan lebih banyak sayuran agar cepat kenyang
Sayuran adalah sumber makanan tinggi serat. Konsumsi makanan berserat dapat membantu merasa kenyang lebih lama, tanpa harus menambahkan banyak kalori ke dalam tubuh.
Serat tidak dicerna seperti karbohidrat, lemak, atau protein yang masuk ke tubuh. Serat termasuk lambat untuk dicerna sehingga dapat mengisi lambung dalam jangka waktu yang lebih lama.
BACA JUGA:Proses Kuret Ternyata Dilakukan Seperti Ini, Tidak Banyak yang Tahu
Serat sayuran juga berfungsi untuk mencegah atau mengatasi sembelit, salah satu efek samping yang terjadi ketika kita mulai menghentikan asupan makanan karbohidrat.
Pilihlah sayuran yang sedikit mengandung karbohidrat, seperti tauge, brokoli, kembang kol, terong, tomat, jamur, bayam, timun, bokcoy, selada, dan bayam.
BACA JUGA:Ini Cara Jitu Mengatasi Ikan Asin yang Terlalu Asin
Memilih sumber lemak yang tepat
Untuk mengganti asupan energi yang hilang dari makanan karbohidrat tinggi, Moms diperbolehkan untuk makan lemak.
Namun perhatikan jenisnya.
Makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, daging merah yang berlemak, kulit ayam, dan makanan cepat saji dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Sumber lemak inilah yang harus dibatasi porsinya.
BACA JUGA: Izin Edar Dibekukan BPOM, Ini Bahaya Tersembunyi di Balik Iklan Albothyl
Perbanyaklah makan makanan tinggi lemak baik, seperti alpukat, salmon, sarden, kuaci bunga matahari, minyak zaitun, kacang almond, ikan-ikanan, dan daging ayam tanpa lemak.
Lemak baik, alias lemak tidak jenuh, dapat menjaga fungsi pembuluh darah dan kerja jantung tetap stabil.
Pilih snack yang rendah karbohidrat
Jika Moms sering mengonsumsi kentang goreng sebagai snack, ubahlah kebiasaan tersebut. Pilihlah snack yang rendah karbohidrat namun tinggi akan protein.
Snack yang tinggi protein merupakan cara yang ampuh untuk mengurangi rasa lapar diantara jam jam makan utama.
Contoh snack yang bisa dikonsumsi adalah kacang-kacangan seperti almond dan edamame, yogurt, hingga tahu dan tempe.
Baca informasi nilai gizi di setiap produk makanan
Untuk mengetahui kandungan karbohidrat yang ada dalam suatu produk makanan, bacalah label informasi nilai gizinya.
Ingat, nilai gizi suatu produk makanan dibuat berdasarkan dengan porsi takaran saji, bukan berat bersih dari produk tersebut.
Jangan sampai terkecoh membacanya.
BACA JUGA: Oknum Produsen Kosmetik Ilegal di Kawasan Jakarta Barat Digerebek BPOM
Moms harus lihat juga informasi takaran sajinya. Jika pada label tertulis takaran saji 30 gr, itu artinya setiap 30 gram dari produk tersebut mengandung 10gr karbohidrat.
Dengan demikian, jika mengonsumsi sebungkus langsung sampai habis, artinya Moms sudah mengonsumsi 20 gram karbohidrat, bukan 10 gram.
Kurangi makanan karbohidrat perlahan-lahan
Mengubah jenis diet akan berdampak pada kerja metabolisme tubuh.
Diet rendah karbohidrat membuat tubuh kehilangan sumber energi terbesarnya.
Hal ini dapat membuat metabolisme tubuh berjalan lambat, sebagai cara tubuh menghemat cadangan energi yang tersisa.
Untuk mengurangi efek samping ini, buatlah perubahan sedikit demi sedikit.
Berilah tubuh waktu untuk beradaptasi pada perubahan yang dilakukan.
Contohnya, mulailah dengan mengurangi jumlah gula yang biasa digunakan dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi.
BACA JUGA: Jangan Mengonsumsi Bawang Putih dalam Kondisi Ini, Sangat Berbahaya
Jika sudah mulai terbiasa, Moms bisa coba untuk menghindari gula sama sekali untuk beberapa waktu. Namun, jangan lupa untuk sesuaikan dengan kemampuan tubuh dan aktivitas harian.
Menjalani diet rendah karbohidrat tidak berarti menghilangkan makanan karbohidrat sama sekali.
Nah Moms, mulai sekarang bijaklah dalam mengatur menu makan harian, karena tubuh masih tetap memerlukan asupan karbohidrat untuk bisa berfungsi dengan baik.
Kekurangan karbohidrat justru akan membahayakan kesehatan ke depannya.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR