Nakita.id - Ketika memasuki usia remaja, biasanya anak sudah mulai memperhatikan penampilan mereka.
Terutama anak perempuan, biasanya takut berat badannya bertambah dan jadi gemuk.
Oleh karenanya, seringkali mereka ikut-ikutan mencoba tren diet yang sedang viral di media sosial.
Misalnya berbagai metode diet yang dilakukan oleh para selebriti dari Korea Selatan.
Sayangnya diet tersebut terbilang kurang sehat karena benar-benar mengurangi porsi makan sampai batas ekstrem.
Meskipun hasilnya tampak menjanjikan, namun belum tentu metode diet tersebut aman dilakukan oleh anak-anak di usia remaja.
dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi Metabolik dari RS Pondok Indah mengatakan bahwa, sebetulnya diet tidak terlalu disarankan untuk remaja.
"Seorang anak yang masih dalam masa pertumbuhan berat badan dan tinggi badannya, serta masih dalam masa pubertas, kita tidak menyarankan dia untuk diet berlebihan," katanya dalam wawancara bersama Nakita.id, Selasa (12/4/2022).
"Kecuali dia sudah mengalami overweight atau berat badan berlebih," lanjutnya.
dr Cut juga tak menampik belakangan ini banyak pasiennya terutama para remaja yang menjalani diet ekstrem tersebut.
"Belakangan ini, karena melihat dari tren diet artis Korea, ada pasien saya yang makannya sangat sedikit padahal proporsi tubuhnya masih baik," katanya.
Lebih lanjut, ia menyarankan kalau misalnya proporsi tubuh anak masih baik sebaiknya tak perlu diet.
"Kalau misalnya mau menjaga berat badan, boleh saja," kata dr Cut.
"Nanti kita tetap akan memberikan karbohidrat, lemak, protein dalam jumlah yang sesuai sehingga enggak perlu takut gemuk," lanjutnya.
dr Cut menambahkan, diet boleh saja dengan catatan kita harus tahu seperti apa panduannya yang benar.
Pertama dilihat dulu, apakah anak memang sudah masuk ketegori berat badan berlebih.
"Dilihat dari kurva pertumbuhan, yakni berat badan anak dibandingkan dengan berat badan idealnya sesuai usianya," kata dr Cut.
"Kemudian kalau memang sudah overweight, kita bisa mengatur berapa karbohidrat, lemak, protein yang bisa dimakan," lanjutnya.
Jadi kesimpulannya, diet bukan berarti harus membatasi semua makanan yang masuk ke mulut.
Saat diet, kita juga perlu makan untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan tubuh.
Namun, tetap saja ada beberapa makanan yang harus dihindari selama diet, yakni makanan berkalori tinggi.
"Anak-anak jaman sekarang, aksesnya lebih mudah terhadap makanan karena bisa pesan secara online," kata dr Cut.
"Sehingga anak sering mengonsumsi snack-snack berkalori tinggi tapi nutrisinya kurang," lanjutnya.
Ada banyak makanan dan minuman kekinian yang dijual di pasaran, namun sama sekali tidak menyehatkan.
"Misalnya minuman seperti boba, itu sebaiknya kurang-kurangin karena tinggi gula," kata dr Cut.
"Snacknya sebaiknya diganti dengan yang nutrisinya lebih lengkap," tutupnya.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR