- Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi dapat mempengaruhi kesehatan plasenta.
- Bayi kembar: Jika Moms hamil dengan lebih dari satu bayi, maka Moms mungkin berisiko mengalami masalah plasenta tertentu.
- Gangguan pembekuan darah: Kondisi apa pun yang merusak kemampuan darah Moms untuk menggumpal atau meningkatkan kemungkinan pembekuan, dapat meningkatkan risiko masalah plasenta tertentu.
- Pembedahan uterus sebelumnya: Jika Moms pernah menjalani operasi sebelumnya pada rahim, seperti bedah caesar atau pembedahan untuk menghilangkan fibroid maka Moms berisiko mengalami masalah plasenta tertentu.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Demam Berdarah alias DBD Incar Anak, Kenali Penyakitnya Penanganan Tepat
- Masalah plasenta sebelumnya: Jika Moms mengalami masalah plasenta selama kehamilan sebelumnya aka Moms mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalaminya lagi.
- Penyalahgunaan zat: Masalah plasenta tertentu lebih sering terjadi pada wanita yang merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang, seperti kokain, selama kehamilan.
- Trauma abdomen: Trauma di perut sepertijatuh atau jenis pukulan lainnya juga dapat meningkatkan risiko plasenta sebelum waktunya memisahkan diri dari rahim (plasenta abruption).
Saat ada masalah pada plasenta, biasanya akan ditandai dengan peradangan vagina, sakit perut, sakit punggung, dan kontraksi uterus.
Baca Juga : Hati-hati Saat Diet, 9 Sayuran Ini Justru Menambah Berat Badan
Source | : | Instagram,Tabloid Nakita,WebMD,Mayo Clinic |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR